Wakil Wali Kota Batam Tanggapi Soal Realisasi Belanja DLH dan Kebutuhan Armada Sampah

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad bilang, realisasi belanja DLH Batam cukup besar karena kebutuhan armada pengangkutan sampah sangat tinggi

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Ian Pertanian
Foto truk sampah di TPS Simpang Kaveling Nato, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri. Foto ilustrasi 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Armada mobil pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, yang berjumlah 58 unit, telah berusia tua dan tidak layak jalan.

Pihak DLH Batam mengakui, adanya persoalan keterbatasan armada pengangkutan sampah di Batam. Namun, beberapa truk pengangkut sampah yang berusia tua itu masih dipergunakan secara maksimal.

DPRD Batam pun sempat menyoroti ketidaklayakan kondisi armada pengangkut sampah yang berbanding terbalik dengan realisasi belanja operasional dan pemeliharaan armada kebersihan DLH Batam sebesar 87,11 persen.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, realisasi belanja DLH Batam cukup besar karena kebutuhan armada pengangkutan sampah sangat tinggi, sehingga terpaksa memaksimalkan penggunaan armada yang ada.

"Tidak ada armada cadangan sebagai pengganti jika ada kerusakan," ujar Amsakar.

Baca juga: Retribusi Sampah di Natuna Meningkat Capai Rp 100 Juta per Tahun, Ini Kata Kepala DLH

Menurut Amsakar, kondisi tersebut membuat biaya perawatan dan penggantian suku cadang operasional armada menjadi tinggi. Sehingga realisasi belanja operasional DLH Batam pun cukup besar.

Penjelasan ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, sebagai jawaban atas pandangan fraksi dalam Rapat Paripurna DPRD Batam.

Truk Sampah di Batam Pakai Armada Tua

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Batam, Faisal Novrieco mengaku, keterbatasan armada pengakutan sampah menjadi salah satu kendala saat ini.

Dampak kekurangan mobil, banyak armada pengakutan sampah berusia tua yang masih dioperasionalkan untuk mengangkut sampah.

"Untuk pengadaan armada baru tetap kita usulkan setiap tahun. Termasuk pengadaan bin kontainer juga," katanya Rabu (9/6/2021).

Faisal menyebutkan, pengadaan armada truk pengakutan sampah yang bersumber dari APBD Batam terakhir kali dianggarkan pada tahun 2017 lalu.

Ada sebanyak tiga unit yang dianggarkan. Setelah itu tahun 2018, 2019 dan 2020 tidak ada penambahan armada baru pengakutan sampah dari APBD.

"Tahun 2017 itu ada tiga truk amrol yang dibeli dari APBD. Kemudian tahun 2020 kita dapat bantuan dari pusat berupa lima truk dan empat mobil pickup. Itupun peruntukan buat di lokasi wisata," ungkap Faisal.

Kondisi inilah yang membuat pihaknya tetap mengoperasikan armada truk yang berusia tua ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved