Puncak Kecewa NOVEL BASWEDAN Bicara Nyaris Buta hingga Hinaan Luar Biasa

Novel Baswedan matan polisi yang beralih bekerja di lembaga antirasuah KPK tak seperti biasa saat tak bisa menahan emosi berbicara soal hinaan padanya

Tri bunnews/Irwan Rismawan/Wisnu Agung/Beritagar.id
Kolase foto Novel Baswedan (tengah) dan dua pelaku penyiraman air keras yang ternyata anggota Polri saat menjalani persidangan, beberapa waktu lalu 

"Saya keluar dari KPK juga tidak ada masalah, kok."

"Tapi ketika terus dihina demikian, terus-terusan ini kadang kala saya merasakan bahwa ini sangat keterlaluan loh," bebernya.

Baca juga: Novel Baswedan Cs Dinonaktifkan, Pimpinan KPK Dipuji Oleh Politisi Ferdinand Hutahaean

Upaya sejumlah pihak untuk menyingkirkan Novel Baswedan dari KPK, ternyata telah berlangsung sejak 2016.

Novel mengaku pernah ditemui seseorang yang enggan disebutkan namanya.

Dalam pertemuan itu, Novel diminta mundur secara sukarela dari KPK, lantaran banyak yang tak suka.

"2016 bahkan saya itu pernah diminta untuk keluar dari KPK."

"Saya katakan kenapa harus keluar dari KPK?"

"Katanya ada orang-orang tertentu yang enggak suka di KPK," kata Novel.

Novel menolak permintaan mengundurkan diri sebagai penyidik KPK.

Ia mengaku tak masalah jika banyak orang tidak menyukai dirinya dalam memberantas korupsi.

"Saya katakan saya di sini bukan untuk membuat orang lain suka atau apa ya, karena memberantas korupsi pasti tidak disukai oleh koruptor."

Dua pelaku penyiraman Penyidik KPK, Novel Baswedan dengan air keras, RM dan RB keluar dari Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, untuk dipindahkan ke Rutan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019) siang. Keduanya yang merupakan polisi aktif ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Warta Kota/Adhy Kelana
Dua pelaku penyiraman Penyidik KPK, Novel Baswedan dengan air keras, RM dan RB keluar dari Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, untuk dipindahkan ke Rutan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019) siang. Keduanya yang merupakan polisi aktif ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Warta Kota/Adhy Kelana (Warta Kota/Adhy Kelana)

"Jadi kalau berantas korupsi harus membuat koruptor suka, saya kira itu tidak mungkin terjadi," tuturnya.

Novel kemudian menjelaskan tugasnya sebagai penyidik KPK bukan untuk mengejar karier.

Dia rela meninggalkan kariernya di Polri, untuk dapat memberantas korupsi di KPK.

"Saya katakan bahwa saya di KPK ini bukan ingin mencari karier."

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved