Puncak Kecewa NOVEL BASWEDAN Bicara Nyaris Buta hingga Hinaan Luar Biasa

Novel Baswedan matan polisi yang beralih bekerja di lembaga antirasuah KPK tak seperti biasa saat tak bisa menahan emosi berbicara soal hinaan padanya

Tri bunnews/Irwan Rismawan/Wisnu Agung/Beritagar.id
Kolase foto Novel Baswedan (tengah) dan dua pelaku penyiraman air keras yang ternyata anggota Polri saat menjalani persidangan, beberapa waktu lalu 

TRIBUNBATAM.id - Novel Baswedan matan polisi yang beralih bekerja di lembaga antirasuah KPK tak seperti biasa, berbicara tenang dan tak berapi-api.

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru didepak institusinya bersama puluhan pegawai lain dengan dalih tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) itu tak kuasa menahan emosi.

Intimidasi, teror dan hinaan ia sampaikan dalam diskusi Blak Blakan Bareng Novel Baswedan yang ditayangkan YouTube Public Virtue Institute, Ahad (20/6/2021).

Penyidik yang terkenal menangani sejumlah kasus korupsi besar di Tanah Air itu "meledak" menceritakan perjuangannya memberantas korupsi di Indonesia.

Perjuangannya memberantas korupsi tidak berjalan mudah.

Baca juga: Mahfud MD Akan Angkat Novel Baswedan Jadi Jaksa Agung Jika Ini yang Terjadi

Ada banyak tantangan dan ancaman telah dilaluinya sejak menjadi penyidik KPK.

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/6/2020)
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/6/2020) (TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN)

Kedua matanya kini hampir buta karena insiden penyiraman air keras yang dilakukan 2 pelaku yang ternyata polisi.

Namun, Novel mengaku perjuangannya justru mendapatkan sentimen negatif dan dihinaan dari sejumlah pihak.

"Kadang kala saya pada posisi saat itu, karena ini pada posisi menghinanya sudah keterlaluan."

"Ingat loh, saya punya keluarga, punya anak, kalau saya dihina terus-terusan pada saat tertentu saya merasa bahwa emang enggak perlu lagi memberantas korupsi di KPK," tutur Novel.

Baca juga: Novel Baswedan Cs Dinonaktifkan, Pimpinan KPK Dipuji Oleh Politisi Ferdinand Hutahaean

Padahal, Novel menyatakan pemberantasan korupsi bukanlah kepentingan dirinya semata.

Dia mengingatkan perjuangannya justru untuk masa depan Indonesia yang bebas dari korupsi.

"Kadang kala, saya merasa tersinggung sekali ketika hal-hal yang sangat sangat mendasar pun dianggap seolah olah tidak benar."

"Terus sekarang saya memperjuangkan bagaimana?"

"Kalau saya sendiri sudah pada posisi hampir buta, orang menghina saya luar biasa, dan itu dihina anak-anak saya pasti tahu, dan saya ngelapor enggak digubris," bebernya.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan dan 2 terdakwa penyiraman air keras yang ternyata anggota Polri
Penyidik senior KPK Novel Baswedan dan 2 terdakwa penyiraman air keras yang ternyata anggota Polri (Tri bunnews/Irwan Rismawan/Wisnu Agung/Beritagar.id)
Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved