Puncak Kecewa NOVEL BASWEDAN Bicara Nyaris Buta hingga Hinaan Luar Biasa
Novel Baswedan matan polisi yang beralih bekerja di lembaga antirasuah KPK tak seperti biasa saat tak bisa menahan emosi berbicara soal hinaan padanya
Novel menambahkan, penghinaan yang ia alami telah kebablasan.
Namun, tidak ada satupun orang yang menghinanya diproses secara hukum oleh pihak kepolisian.
"Upaya menghina ini kan sudah kebablasan, sekarang siapa sih yang mau dihina secara luar biasa terus menerus?"
"Kalau cuma diri saya, saya masih santailah. Lama-lama penghinaan ini kan sudah begitu luar biasa," ucapnya.
Novel mengaku tidak masalah jika penghinanya itu merupakan orang-orang yang jahat atau berasal dari pihak yang berperkara.
Sayangnya, kadang penghinanya berasal dari orang yang dikenal baik.
Baca juga: Novel Baswedan dan 74 Pegawai KPK Melawan, Firli Bahuri Terbitkan SK Berisi 4 Poin
"Saya kadang kala emosional, saya kalau cuma orang-orang jahat yang benci sama saya, saya masih bisa memahami."
"Ketika orang yang seharusnya dia orang baik, kemudian dengan nalarnya sangat pendek.
Kemudian dia malah justru membuat sesuatu (penghinaan) orang yang ingin berbuat untuk negara ini," paparnya.
Ia mengaku tidak akan merugi jika mundur dari KPK.
Bahkan, dia siap mundur dari KPK jika negara sudah tidak memiliki komitmen memberantas korupsi di Indonesia.

"Ketika melihat seolah-olah yang memberantas korupsi malah dikerjain, malah dibuat seolah-olah kami adalah orang-orang yang brengsek yang harus diuber, ya memang lebih bagus ditinggalkan."
"Jadi pemberantasan korupsi tidak ada saja."
"Terus mau memperjuangkan apa lagi?"
"Saya merasa saya tidak hanya mendapatkan rezeki dari KPK, kok."