BATAM TERKINI

PBB, BPHTB hingga Pajak Hiburan Sumbang Defisit PAD Batam 2021

Kepala BP2RD Batam, Raja Azmansyah memprediksi sumbangan defisit PAD Batam berasal dari BPHTB, hotel, restoran, pajak hiburan, PPJ, parkir dan PBB

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI
PBB, BPHTB hingga Pajak Hiburan Sumbang Defisit PAD Batam 2021. Foto Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam, Raja Azmansyah, beberapa waktu lalu 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Penurunan capaian dari sejumlah sektor penghasil menyebabkan Batam mengalami defisit yang cukup besar.

Hingga Juni 2021, total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Batam baru mencapai angka Rp 361 miliar dari target Rp 1,4 triliun atau 25 persen.

Berdasarkan data dari siependa.batam.go.id, sektor pajak hotel baru mencapai angka Rp 13 miliar dari target Rp 31 miliar, pajak restoran Rp 31 miliar dari target Rp 110 miliar, pajak hiburan Rp 5 miliar dari target Rp 35 miliar.

Begitu juga dengan pajak penerangan jalan hingga kini baru mencapai Rp 88 miliar dari target Rp 263 miliar, pajak parkir Rp 2 miliar dari target Rp 18 miliar.

Hal yang sama juga diperlihatkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) baru tercapai Rp 43 miliar dari target Rp 195 miliar, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari target Rp 400 miliar baru tercapai Rp 105 miliar atau 26 persen.

Baca juga: Capaian PAD Batam Baru 27 Persen, Wawako Minta Dinas Penghasil Kerja Keras

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, menurunnya pendapatan dari sektor penghasil menyebabkan Batam mengalami defisit karena capaian jauh dari target.

Menurutnya hingga akhir tahun nanti kalau kondisi pandemi, total PAD tidak jauh beda dari semester pertama.

"Hasil di semester pertama sudah bisa tergambar capaian di Desember mendatang. Capaian tidak akan jauh berbeda dari 6 bulan pertama di tahun ini," ujarnya, Kamis (24/6/2021).

Lebih lanjut, ia mengatakan, selama ini sektor pariwisata menjadi penyumbang paling besar yaitu 24 persen dari total PAD Batam. Akibat pandemi yang masih terjadi dan penutupan pintu masuk bagi wisman, capaian terjun bebas dari target yang direncanakan.

Pendapatan paling banyak itu dari pajak hotel, restoran, hingga pajak tempat hiburan.

"Sekarang semua lesu. Kalau selama ini ada wisman mereka menginap, Pemko Batam langsung mendapatkan penghasilan dari pajak yang mereka bayarkan, begitu juga dengan pajak tempat makan.

Sehingga hal ini mengakibatkan defisit," katanya.

Semua dinas penghasil tengah mengupayakan agar bisa memaksimalkan sektor-sektor yang bisa membuat PAD naik. Beberapa waktu lalu, ia mengaku sempat membahas hal ini dengan Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Batam, Raja Azmansyah.

"Apalagi yang bisa dilakukan agar PAD bisa mencapai angka maksimal, namun informasinya melihat keadaan yang masih di tengah pandemi sulit rupanya PAD sesuai target yang direncanakan," imbuhnya.

Sektor-sektor yang selama ini selalu menjadi andalan makin sulit karena keadaan saat ini. Bahkan di beberapa pusat perbelanjaan terlihat tenant-tenant mulai menutup usahanya dan menunggu kondisi kembali normal.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved