Sosok Bripka Zulhamsyah yang Bikin Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman Bangga Karena Keiklasannya

Razia perut lapar yang dilakukan oleh Bripka Zulhamsyah Putra Bikin Kapolda Kepri bangga, dirinya kini diganjar penghargaan

Editor: Eko Setiawan
TribunBatam.id/Endra Kaputra
Kapolda Kepri Kaget Lihat Razia Perut Lapar Bripka Zulhamsyah. Foto Kapolda Kepri, Irjen Pol Aris Budiman saat mengunjungi razia perut lapar yang dilakukan oleh anggota Polres Tanjungpinang, Senin (22/2/2021). 

Atas keihklasan hati, mulai dari mendapat apresiasi langsung oleh Kapolda Kepri, Irjen Pol Aris Budiman, serta mendapat penghargaan langsung pula oleh Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando beberapa waktu lalu.

Selain alasan membantu sesama, ternyata ada cerita lain membuat Zulhamsyah mempunyai hati yang mulia itu.

Pada usia 8 tahun, Zulhamsyah tidak lagi bisa melihat sang ayah tercinta yang lebih dahulu dipanggil sang khalik. Ibu yang saat ini menjadi tempatnya berbakti juga tidak dapat melihat.

Diusia masih muda itu, bersama sang ibu Misritawati bertarung hidup dengan menjual aneka kerajian kepada wisatawan yang datang ke Kota Gurindam.

Zulhamsyah pun dapat merasakan pendidikan seperti anak lainnya. Ia masuk ke Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) pertama kali di TK Mawar dan Al-Falah di usia 5 tahun.

Setelah berumur 6 tahun, Zulhamsyah melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) 001 yang kini sekolahnya itu telah menjadi Museum Kota Tanjungpinang.

Tamat dari SD, Zulhamsyah melanjutkan ke SMPN 2 dan SMAN 2 Tanjungpinang. Tamat sekolah tahun 2004 Ia diterima di Perguruan Tinggi USU, Medan, Sumatera Utara. Ia masuk perguruan tinggi lewat tes SPMB.

Perjalanan menempuh pendidikan di perguruan tinggi tepatnya pada semester 4, ibunya terkena stroke. Zulham memilih cuti, dan memutuskan untuk lebih baik merawat dan menjaga wanita yang sangat disayanginya itu.

Sekitar 4 bulan kembali ke Kota Tanjungpinang demi merawat sang ibu, Zulhamsyah mendengarkan bahwa ada penerimaan Bintara Polri. Meminta restu sang ibu, Zulham pun mencoba mengikuti tahapan seleksi.

"Alhamdulilah pada saat itu 2006 saya lulus seleksi, saya sangat senang sekali, gak bisa lagi diungkap, saya nangis saat itu. Dalam hati saya ini hadiah untuk ibu," ujarnya.

"Pesan yang selalu disampaikan kepada saya dan saudara-saudara saya ialah jangan pernah membalas hinaan orang. Tapi balaslah dengan kebaikan. Maka jalanmu akan selalu diridhoi oleh Allah SWT," sebutnya kembali.(Tribunbatam.id/endrakaputra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved