TRIBUN PODCAST
Sensus Penduduk di Kepri Kembali Digelar Agustus 2021, Ini Arti Pentingnya
Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri akan lanjutkan Sensus Penduduk ke sejumlah sampel rumah-rumah warga mulai pertengahan Agustus hingga September 2021
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau akan melanjutkan Sensus Penduduk (SP) di tahun 2021. Pasalnya SP yang dilakukan di tahun 2020 belum selesai.
Untuk mengupas lebih dalam, Tribun Batam hadir dengan program Tribun Podcast dengan tema "Update Data Untuk Indonesia di Masa yang Akan Datang", edisi Rabu, 30 Juni 2021.
Untuk membahas secara mendalam tema tersebut, Tribun Batam menghadirkan Agus Sudibyo, M.Stat selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau sebagai narasumber.
Apa saja yang dibahas dalam Tribun Podcast ini, berikut kita sajikan dalam bentuk wawancara eksklusif.
Keterangan Tribun Batam = TB, Agus Sudibyo = AS.
Baca juga: BPS Mulai Sensus Penduduk, Simak Cara Isi Kuesioner Sensus Penduduk 2020, Siapkan 3 Dokumen Ini
Baca juga: Petugas Sensus Penduduk 2020 Verifikasi ke Rumah, Dibekali Surat Tugas
TB: Berapa hasil SP jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Riau?
AS: Jadi jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Riau hasil sensus penduduk 2020 itu sebanyak 2.064.564 jiwa atau jika dipublikasi menjadi 2,064 juta.
TB: Kalau jumlah spesifik gendernya antara laki-laki dan perempuan berapa?
AS: untuk di Provinsi Kepri ternyata banyak laki-laki daripada perempuan. Laki-laki 1,053 juta jiwa dan perempuannya 1,011 juta jiwa.
Kalau kita berbicara soal seks rasio perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan. Hasil SP 2020 itu seks rasio provinsi Kepri berbanding 100 perempuan dan 104 laki-laki.
Artinya dalam 100 perempuan itu ada 104 laki-laki. Laki-lakinya lebih banyak.
TB: Kita masuk ke SP 2020 lanjutan, apa bedanya SP 2020 dengan SP 2020 lanjutan?
AS: Jadi waktu 2020 itu, kami membagi pendataan penduduk dalam beberapa jenis tahapan, Februari sampai Maret SP secara online.
Seiring berjalannya waktu, kala itu kita diserang badai pandemi. Penyerangan badai pandemi membuat tahapan sensus itu berubah.
Awalnya kita punya tiga kabupaten yang harus online, dengan adanya pandemi maka di bulan September itu kita tidak bisa lakukan.
Jadi ada Batam, Karimun, Bintan kita tidak bisa lakukan pendataan lengkap.
Disain awalnya adalah setelah online baru pendataan lengkap di September. Tapi di awalnya ada beberapa tempat disetting untuk online tapi tak bisa dilakukan.
Nah kalau pendataan itu tidak bisa kita lakukan, maka kita tidak bisa mengumpulkan data secara lengkap.
Bagaimana supaya data itu bisa dikumpulkan secara lengkap? Nah kita lakukan di 2021 ini.
TB: Baik jadi SP 2020 lanjutan adalah pendingan dari 2020.
Kenapa SP lanjutan ini tidak dilakukan di awal tahun 2021, dan kenapa harus di September 2021?
AS: Karena kita punya time revirens, kita punya referensi waktu untuk dibandingkan.
Kita mengambil September karena kemarin itu tetap di September ya, jadi kita lakukan sekarang ini di September.
Tapi, yang kita lakukan sekarang ini tidak menanyakan secara lengkap seperti di September 2020.
Jadi di 2021 ini hanya sensus sampel begitu. Yang artinya belum secara detail.
Di 2020 kita belum bisa menangkap karakteristik masyarakat secara detail.
Jadi di 2020 kita tidak bisa menangkap pendidikan seseorang, pekerjaan seseorang, tidak bisa tahu perceraian, pernikahan kami tidak bisa cover.
Terutama untuk wilayah-wilayah Batam, Karimun dan Bintan.
Jadi di 2020 hanya bisa menghasilkan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan penyebarannya hanya sampai tingkat desa, hanya sebatas itu saja di 2020.
Padahal tujuan sensus lebih dari itu. Tujuan Sensus adalah mendapatkan parameter-parameter kependudukan.
Bagaimana parameter kependudukan itu bisa kita dapatkan? Kita lakukan di 2021 ini.
Tapi bedanya adalah, di 2020 itu sensus lengkap artinya seluruh warga itu ditanya nah di 2021 itu sampel saja.
Jadi kita hanya mengambil sebesar 3 setengah persen dari jumlah KK yang ada di Kepri.
Jadi kami hanya mengcover sekitar 32 ribu rumah tangga saja karena sampel. Di Agustus September kita hanya mendatangi beberapa saja sebagai sampel. Bedanya itu saja.
TB: Ada tidak kriteria yang akan dijadikan sampel ini pak?
AS: Kita pemilihan sampel ini berdasarkan ada satuan unit terkecil namanya blok. Kalau kita padankan mungkin blok ini identik dengan RT, tapi tidak identik persis.
Jadi kami pilih blok-bloknya dulu. Blok itu kami pilih yang mewakili seluruh populasi Kepri. Jadi kami pilih berdasarkan metode statistik, dari blok-blok yang kami pilih baru kami pilih blok rumah tangga.
Jadi dari blok itu kami pilih 16 rumah tangga, nah itu nanti yang akan didata.
Nantinya ditarik sampel, sampelnya keluar baru kita datangi orang-orang yang terpilih sebagai sampel.
Dan ditanya dengan pertanyaan yang lengkap, begitu.
Nah Momen saat ini sebenarnya kami sedang sosialisasi kepada masyarakat.
Bagi masyarakat yang terpilih sebagai sampel, nanti kami akan tanya tentang karakteristik kependudukan.
Yang akan melakukan sensus ini kalau di provinsi kami sendiri BPS provinsi, kalau di kabupaten kota BPS di kabupaten kota.
Karena tenaga di BPS ini sedikit, untuk melakukan SP ini nantinya kami akan merekrut mitra. Nah mitra-mitra ini yang akan membantu kami melakukan pendataan yang lengkap di Agustus sampai dengan September 2021 nanti.
Jadi saat ini juga sedang berjalan proses rekrutmen di BPS kabupaten dan kota se-Provinsi Kepri.
TB: Apakah pendataan SP 2020 lanjutan ini masih menggunakan online juga?
AS: Sebenarnya di Kepri ini kita bagi dua wilayah ya, di tiga kabupaten kota Itu online sisanya offline, karena yang online itu bergantung ketersediaan provider yang layak begitu.
Kalau kita bicara Lingga, Natuna, Anambas sama Bintan sebenarnya offline dan yang online itu Batam, Karimun dan Tanjungpinang.
Nanti untuk wilayah yang ofline itu akan menggunakan kertas, sedang yang online mendatanya menggunakan handphone.
TB: Berapa lama proses pendataan ini berlangsung pak?
AS: Jadi pendataan ini mulai di pertengahan Agustus sampai dengan September sekitar 45 hari.
Benar-benar turun di pertengahan Agustus nanti.
Sedangkan di Juli nanti akan melakukan pelatihan-pelatihan bagi mitra. Sedangkan di saat ini sedang proses sosialisasi kepada masyarakat bahwa akan diadakan sensus penduduk nantinya di bulan Agustus sampai dengan September 2021.
TB: Sebagai closing statement, apa pesan bapak kepada masyarakat Kepri untuk menyukseskan SP 2020 lanjutan ini pak?
AS: Harapan BPS, masyarakat bekerja sama membantu kami dengan memberikan jawab yang benar, itu kuncinya.
Karena jawaban yang benar akan menentukan arah kebijakan.
Masyarakat juga tidak perlu khawatir terhadap petugas BPS, karena para petugas semuanya akan dirapid sebelum turun ke lapangan serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kita juga harus saling menjaga, siapa tahu ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Para petugas kami dilengkapi dengan sertifikat, id card, surat tugas. Jadi tolong saling dicek bersama.
Intinya kami mengharapkan bantuan dari masyarakat untuk mensukseskan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini, karena tanpa bantuan masyarakat kami tidak bisa mengumpulkan data. Termasuk bantuan dari RT, dan lainnya.
Selain itu BPS juga mempunyai website pengaduan yaitu "Kepri.BPS.go.id", jadi di sana ada website pengaduan, silahkan gunakan itu . Kami juga punya WhatsApp official di website nya. Nanti kami akan layani dengan online selama jam kerja.
Silahkan kunjungi website kami, kami mempunyai produk yang banyak, kami punya ratusan publikasi uang bisa didownload secara gratis. Silahkan bagi mahasiswa, masyarakat umum yang ingin menggunakan produk kamj, kami berikan secara cuma-cuma.
Selain itu kita juga punya Instagram dengan nama "@BPS Kepri".
(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Kepri
