PENANGANAN COVID

Stok Oksigen Medis di RSUD Natuna Masih Aman

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Natuna Imam Suudi menyebut, stok oksigen medis di Natuna masih aman

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Muhammad Ilham
Stok Oksigen Medis di RSUD Natuna Masih Aman. Foto RSUD Natuna, Minggu (28/3/2021). 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Ketersediaan oksigen medis di RSUD Kabupaten Natuna dipastikan dalam kondisi aman.

Diketahui, virus Corona menyerang saluran pernapasan manusia, dan salah satu alat yang dibutuhkan dalam keadaan mendesak yakni oksigen.

Terkait hal ini, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna sebagai salah satu tempat isolasi terpadu pasien Covid-19, mengklaim ketersediaan oksigen masih aman.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Imam Suudi mengatakan, saat ini banyak Rumah Sakit yang kekurangan tabung oksigen bagi pasien Covid-19.

"Tapi kalau untuk di Natuna sendiri oksigen medis kita masih aman. Alhamdulillah karena kita punya yang namanya alat Oksigen Sentral untuk memproduksi oksigen.

Jadi untuk oksigen di RSUD Natuna aman," kata Imam kepada Tribunbatam.id, Senin (5/7/2021).

Hal serupa juga disampaikan oleh Plt. Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Natuna, Dokter Ari Fajarudi.

"Untuk ruang isolasi dan lain-lain, RSUD menggunakan oksigen sentral. Sedangkan oksigen tabung digunakan sebagai back up saja. Info terakhir tabung oksigen ada datang dari Tanjungpinang," kata Ari melalui pesan WhatsApp.

Di sisi lain, Imam Suudi kembali menyampaikan, jumlah daya tampung pasien Covid-19 yang diisolasi di RSUD Natuna bisa menampung sebanyak 23 pasien.

"Saat ini pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Natuna sebanyak 11 orang," jelasnya.

Sementara itu, pasien Covid-19 yang tidak bergejala diisolasi di Asrama Haji Natuna dan di desa-desa juga telah menyediakan lokasi karantina.

Terakhir, Imam mengimbau kepada masyarakat Natuna, khususnya bagi yang belum melakukan vaksinasi agar segera melaksanakan vaksinasi di tempat yang telah ditentukan.

Stok di Lingga Masih Aman

Di Lingga, stok tabung oksigen di rumah sakit di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau juga masih tercukupi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lingga, Mulkan Azima mengatakan, ketersediaan tabung oksigen di ruang isolasi rumah sakit sesuai jumlah bed (tempat tidur).

Ia menyebutkan, untuk di RSUD Dabo tersedia 14 bed, sedangkan di RSUD Encik Mariyam 8 bed.

"Untuk pengisian oksigen kalau di Dabo di Toko Fortuna, sementara di Daik di Toko Happyness," kata Mulkan kepada TribunBatam.id, Senin (5/7/2021).

Ia menjelaskan, untuk di ruang isolasi terpusat tidak disediakan tabung oksigen. Lantaran isolasi terpusat sesuai petunjuk teknis (juknis) Kementerian Kesehatan diperuntukkan untuk pasien covid-19 asimtomatis (tidak bergejala) sampai gejala ringan.

Baca juga: 3 Orang Ngaku Keluarga Pejabat Keroyok Perawat dan Memaksa Ambil Tabung Oksigen

"Jadi jika sudah membutuhkan support medis seperti tabung oksigen, harus dirujuk ke RSUD terdekat," tambahnya.

Terpisah, Direktur RSUD Dabo Singkep, dr Bukit Tua Rayanto Gultom mengatakan, saat ini RSUD Dabo menyediakan sebanyak 30 tabung oksigen.

"Untuk saat ini tabung oksigen masih tercukupi dan sejauh ini belum ada keluhan kekurangan tabung oksigen untuk pasien Covid-19. Karena memang tidak semua pasien membutuhkan tabung oksigen," kata dr Bukit.

Sama halnya dengan RSUD Dabo, stok tabung oksigen untuk pasien covid-19 di RSUD Encik Mariyam di Daik, Kecamatan Lingga juga mencukupi.

Direktur RSUD Encik Mariyam, dr Suryadi mengungkapkan, stok tabung oksigen di tempatnya lebih dari 30 tabung dan masih sangat mencukupi.

"Di sini masih cukup tabung oksigen. Yang tidak cukup hanya di kota-kota besar saja. Sedangkan kita di sini, jarang pasien yang dirawat. Banyak pasien isolasi mandiri," ungkap dr Suryadi.

Ia juga menyebutkan, sejauh ini ada 3 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD dengan gejala sedang.

Ia menjelaskan, RSUD Encik Mariyam merupakan rumah sakit kelas D yang menangani pasien sesuai tipenya.

"Jika ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain, karena memang penanganannya harus lebih ke rumah sakit kelas B atau Kelas C. Saat ini baru satu orang yang dirujuk keluar rumah sakit Lingga," jelasnya.

Kadinkes Jamin Stok Tabung Oksigen Masih Cukup

Di Batam, Kepala Dinas Kesehatan atau Kadinkes Batam Didi Kusmarjadi mengklaim stok oksigen pada rumah sakit di Batam masih mencukupi untuk pasien corona.

Menurut Didi, pabrik produksi tabung oksigen milik salah satu perusahaan gas terbesar di Indonesia berlokasi di Kota Batam.

Didi Kusmarjadi bahkan menegaskan jika suplai oksigen masih mencukupi meski jumlah pasien terus bertambah.

Humas RS Awal Bros Batam, Cynthia juga membenarkan, stok oksigen di rumah sakit tersebut masih dalam kondisi mencukupi dan belum ada kendala dalam pengadaan tabung oksigen.

"Untuk ketersediaan oksigen saat ini masih terpenuhi," ungkap Cynthia ketika dihubungi, Senin (5/7/2021).

COVID-19 DI BATAM - Mobil Puskesmas Tanjung Sengkuang membawa warga Perumahan Sakura Garden positif covid-19, Kamis (27/5/2021).
COVID-19 DI BATAM - Mobil Puskesmas Tanjung Sengkuang membawa warga Perumahan Sakura Garden positif covid-19, Kamis (27/5/2021). (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Cynthia menambahkan, pihak tim K3 RS Awal Bros Batam terus melakukan inventaris ketersediaan tabung oksigen.

Selain itu, sejauh ini proses pengadaan stok oksigen di RS Awal Bros juga masih berjalan lancar.
Berbeda dengan di Batam, keberadaan tabung oksigen mulai langka pada sejumlah kota-kota besar di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan atau Kadinkes Batam Didi Kusmarjadi sebelumnya memastikan jika keberadaan Ivermectin yang dipercaya sebagai obat covid-19 belum ada di Batam.

Didi mengungkapkan jika peredaran obat cacing ini belum ditemukan di kota industri ini.

Badan POM sebelumnya menegaskan bahwa Ivermectin adalah obat keras yang tidak boleh dibeli secara individu tanpa resep dokter.

Selain itu pendistribusiannya juga tidak dapat dilakukan secara bebas.

Apotek besar di Kota Batam, Kimia Farma belum mengadakan pemesanan stok obat tersebut.

TribunBatam.id pun coba memantau sejumlah toko obat lainnya di kawasan Sekupang, Batam.

Adapun tiga apotek yang dikunjungi adalah apotek Mitra Farma, Azzam Farma, dan Vitka Farma, yang ketiganya berlokasi di area Tiban, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Pegawai apotek Mitra Farma mengatakan tokonya tidak menjual obat Ivermectin yang dimaksud.

Sedangkan pegawai Vitka Farma bahkan belum mendengar perihal obat yang tengah dikabarkan dapat menyembuhkan Covid-19 itu.

"Hah, obat Ivermectin? Nggak ada, nggak jual di sini," ujar pegawai Vitka Farma, pada Minggu (4/7/2021) siang.

Hal serupa juga disampaikan oleh pegawai apotek Azzam Farma.

Pada Minggu siang, apotek tersebut cukup ramai pengunjung, namun tak satu pun menanyakan atau membeli obat Ivermectin.

Pegawai Azzam Farma mengatakan, tokonya memang belum pernah melakukan pemesanan atas obat Ivermectin tersebut.

Ia memang pernah mendengar kabar bahwa obat itu diklaim dapat menyembuhkan Covid-19, namun pihaknya menjelaskan, sebenarnya obat itu merupakan obat anti-parasit, bukan anti-virus.

COVID-19 - Ivermectin disebut ampuh obati Covid-19. FOTO: OBAT
COVID-19 - Ivermectin disebut ampuh obati Covid-19. FOTO: OBAT (ISTIMEWA)

"Kami belum ada order. Memang kemarin sempat booming kan.

Tapi itu sebenarnya obat anti-parasit. Kalau digunakan untuk Covid-19, perlu penelitian lebih lanjut," ujar pegawai Azzam Farma.

Tetapi menurut keterangannya, tidak banyak warga yang datang menanyakan ketersediaan obat Ivermectin di apoteknya.

Sejak awal desas-desus beredar, baru ada tiga pengunjung yang menanyakan obat Ivermectin ini di apotek Azzam Farma.

Sementara itu, salah seorang warga bernama Lisa, mengaku telah mengetahui perihal obat Ivermectin sejak lama.

Namun baginya Ivermectin hanyalah diperuntukkan bagi penyakit cacingan atau infeksi cacingan.

"Udah tahu Ivermectin dari dulu, setahu saya itu obat cacing. Saya nggak yakin itu bisa menyembuhkan Covid-19.

Daripada salah konsumsi obat, lebih baik saya jaga protkes dan daya tahan tubuh saja" tukas Lisa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan, keberadaan obat ini di Batam masih belum ditemukan.

Kegiatan vaksinasi massal untuk masyarakat Nongsa, Minggu (13/6/2021). Agenda ini dilakukan di Aula Graha Citramas sejak tanggal 12 sampai 13 Juni 2021.
Kegiatan vaksinasi massal untuk masyarakat Nongsa, Minggu (13/6/2021). Agenda ini dilakukan di Aula Graha Citramas sejak tanggal 12 sampai 13 Juni 2021. (TRIBUNBATAM/DIPA)

Bahkan di apotek besar sekelas Kimia Farma pun, Ivermectin belum tersedia.

Menurut Didi, Ivermectin merupakan obat anti parasit yang tidak dapat diperjualbelikan secara bebas.

Pembelian obat ini sewajarnya mengikuti anjuran resep dokter.

"Sebenarnya ini bukan obat bebas.

Kalau diperjualbelikan secara bebas seharusnya melanggar aturan UU Kefarmasian," ujar Didi saat ditemui di SMAN 1 Batam, Minggu (4/7/2021).

Sama seperti sebelumnya ketika isu obat Avigan dan Chloroquine diklaim dapat menyembuhkan Covid-19, manfaat obat Ivermectin juga perlu diteliti lebih lanjut.

Didi mengimbau agar Warga Batam tidak cepat percaya sebelum ada hasil penelitian yang valid terkait ujicoba Ivermectin dalam menyembuhkan Covid-19.

"Butuh randomized controlled trial untuk membuktikannya.

Masyarakat jangan cepat percaya dan salah mengkonsumsi.

Tetapi jika keadaan darurat dan sesuai anjuran dokter, diperbolehkan dengan tetap mengikuti aturan pemakaian dan pembeliannya," tambah Didi.

(TribunBatam.id/Muhammad Ilham/Febriyuanda/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Penanganan Covid

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved