Virus Corona di Natuna, 40 Warga Positif Covid-19 dari Hasil Tes Antigen

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Kasus Covid-19 di Kabupaten Natuna kembali meningkat.

Ini terbukti dalam satu hari, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Natuna merilis penambahan kasus baru sebanyak 40 orang, Kamis (8/7/2021).

Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Natuna, Hikmat Aliansyah mengatakan, 40 pasien yang terkonfirmasi positif tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Rapid Antigen di Puskesmas yang ada di kecamatan.

Ia juga menjelaskan, pasien baru covid-19 ini tercatat dengan nomor kasus 1.038-1.077.

"40 pasien ini, 31 di antaranya melakukan karantina di tempat isolasi terpadu dan 9 isolasi mandiri," kata Hikmat.

Baca juga: Cara Mudah Menjaga Imunitas Tubuh Saat Pandemi Covid-19

Baca juga: Kadinkes Batam, dr Didi Kusmarjadi SpOG Positif Covid-19, Alami Demam dan Batuk

Selain penambahan kasus baru covid-19, di hari yang sama Tim Satgas Penanganan Covid-19 Natuna juga merilis sebanyak 10 kasus sembuh.

Diketahui 10 pasien sembuh ini sebelumnya tercatat sebagai nomor kasus, 652, 674, 697,698,699,700, 701, 702, 703 dan 704.

Dengan adanya temuan kasus baru tersebut, Hikmat menambahkan Dinas Kesehatan Natuna akan melaksanakan tracing (penelusuran) pada orang-orang yang kontak erat dengan pasien dan tempat beraktivitas lainnya.

"Bila memenuhi kriteria kontak erat maka dilanjutkan dengan pengambilan swab hidung dan tenggorokan untuk dilakukan pemeriksaan dengan metode RT PCR / Rapid Test Antigen di RSUD Natuna dan Puskesmas," jelasnya.

Sampai saat ini, total kasus covid-19 di Natuna sebanyak 1.077 kasus. 373 di antaranya sedang menjalani perawatan isolasi terpadu maupun mandiri atau setara dengan 34 persen.

Kemudian, 692 kasus telah dinyatakan sembuh atau sekitar 64 persen dari keseluruhan, sedangkan angka kematian akibat virus corona hanya mencapai 1 persen atau sekitar 12 orang.

Sedangkan untuk status Natuna saat ini masuk zona oranye.

Hikmat menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 ini.

"Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tinggal satu rumah, keluarga tidak satu rumah ataupun di tempat kerja, sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa kita cegah bersama-sama," pungkasnya.

Tinjau Asrama Haji