HUMAN INTEREST

Kisah Anak Nelayan di Bintan Bersinar di Kejuaraan Dunia Karate, Tapi Redup di Daerah

Jhastien Taufiq Ariyanti, pelajar di Bintan telah beberapa kali memenangkan kejuaraan karate dunia mewakili Indonesia. Terakhir di Brazil tahun 2020

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Kisah Anak Nelayan di Bintan Bersinar di Kejuaraan Dunia Karate, Tapi Redup di Daerah. Foto Jhastien Taufiq Ariyanti, pelajar SMP Negeri 2 Bintan menunjukkan beberapa sertifikat prestasinya dari kejuaraan karate dunia atau tingkat internasional 

KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Karate merupakan salah satu olahraga bela diri yang diminati banyak orang.

Meski lebih banyak digemari kaum pria, namun tak sedikit kalangan perempuan juga suka berlatih bela diri karate.

Bahkan menjadi atlet karate dan mengikuti berbagai kejuaraan karate.

Sama halnya dengan Jhastien Taufiq Ariyanti. Ketekunan dan keseriusan siswi SMP Negeri 2 Bintan ini di olahraga karate mengantarkannya sampai ke kejuaraan karate tingkat internasional atau dunia.

Secara langsung maupun tak langsung, gadis kelahiran Kijang, 4 Juni 2008 silam ini, telah mengharumkan nama keluarga, daerah dan negaranya Indonesia di ajang karate tingkat dunia.

Baca juga: Kisah Atan Orang Suku Laut di Lingga, Jajakan Sampan Buatannya di Tengah Pandemi

Baca juga: Kisah Pilu Calon TKI Ilegal, Tinggalkan Keluarga di Kampung Demi Mengadu Nasib di Malaysia

Ya, anak pertama dari pasangan Besman Taufiq Ariyanti dan Sisca Ariyanti ini sudah beberapa kali memenangkan lomba karate, baik di tingkat daerah hingga internasional.

Dia spesialis di 'kata' atau tata gerak di olahraga karate.

Salah satu prestasinya yakni juara 1 di kelas Kata Under 12 Tahun putri pada Filipina Open III yang digelar tanggal 4-5 Juli 2020.

Kemudian, Juara 1 kelas Kata Under 12 Tahun putri dan juara 2 Kumite Under 12 Tahun putri pada Filipina Open IV yang digelar tanggal 26-27 Agustus 2020.

Masih di tahun yang sama, prestasi Jhastien yang paling membanggakan yakni juara 1 di kelas Kata Under 12 Tahun putri pada ajang Karate World Championship yang digelar Brazil. Yakni pada tanggal 30-31 Oktober 2020.

Di balik kesuksesan Jhastien, tidak terlepas dari dukungan serta perjuangan orang tuanya.

Kejuaraan karate memperebutkan piala Ketua FORKI Batam berlangsung di Harbour Bay Mall, Batuampar, Jumat-Minggu (5-7/8/2016).
Dua karateka sedang memainkan 'kata' di Kejuaraan karate memperebutkan piala Ketua FORKI Batam yang berlangsung di Harbour Bay Mall, Batuampar, Jumat-Minggu (5-7/8/2016). (tribunnews batam/dewi haryati)

Diketahui ayah Jhastien merupakan seorang nelayan, sedangkan ibunya hanyalah ibu rumah tangga.

Berkat dukungan kedua orang tuanya disertai doa, Jhastien berhasil mempertajam kemampuannya di olahraga karate dan mengumpulkan banyak medali.

"Jhastien sejak kelas 4 SD sudah aktif di olahraga karate ini, dengan kegigihannya Alhamdulillah dia bisa memenangkan lomba karate baik di tingkat daerah dan bahkan sampai internasional," kata ibu Jhastien, Sisca kepada Tribunbatam.id, Sabtu (17/7/2021).

Awalnya, Sisca dan suaminya hanya mengikuti kemauan Jhastien ingin ikut olahraga karate. Tak disangka Jhastien memiliki bakat di olahraga ini.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved