CORONA KEPRI
Rapid Test Antigen Massal Batam, Jika Hasil Positif Warga Tak Langsung Dibawa
Kepala Puskesmas Tiban Baru, Ana Hasina mengungkap minimnya animo Rapid Test Antigen Massal di wilayahnya.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Rapid Test Antigen Massal yang digelar Pemko Batam menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga kesehatan.
Minimnya animo Warga Batam untuk mengikuti Rapid Test Antigen Massal ini, diketahui menjadi salah satu penyebabnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan Rapid Test Antigen Massal di Batam sudah berjalan sejak Senin (26/7).
Kepala Puskesmas Tiban Baru Ana Hasina mengungkap beberapa faktor minimnya animo Warga Batam dalam mengikuti Rapid Test Antigen Massal ini.
Menurutnya, ada salah persepsi yang berkembang di warga jika dalam hasil pemeriksaan nanti hasil tes menyatakan positif.
Warga cenderung menganggap pemeriksaan Rapid Test Antigen Massal sebagai kesempatan petugas untuk menciduk warga ke tempat isolasi.

Ini terlihat saat Rapid Test Antigen Massal yang digelar di Pasar Cipta Puri, Rabu (28/7).
Digelar dari pagi hingga pukul 12.00 WIB, jumlah yang didapat baru berkisar 25 sampel.
Mereka pun berencana untuk kembali menggelar Rapid Test Antigen pada hari ini di lokasi yang sama.
Diketahui Puskesmas Tiban Baru Kecamatan Sekupang diberi target seribu sasaran setiap hari.
"Padahal warga yang mendapat hasil positif tidak langsung kami bawa.
Kami imbau terlebih dulu untuk pulang dan mengisolasi diri secara mandiri," jelas Ana Hasina kepada TribunBatam.id.
Selain itu, masih banyak Warga Batam yang menganggap pengambilan sampel swab Antigen menyakitkan.
Padahal, menurutnya, pengambilan sampel swab Antigen berbeda dengan tes swab PCR test.
Pada tes Antigen, alat swab tidak terlalu dalam dimasukkan ke hidung.
Baca juga: Tiga Pedagang Pasar Cipta Puri Langsung Isolasi Mandiri Usai Test Antigen Massal
Baca juga: SEHARI Butuh Sampel 3.307 Orang, Rapid Antigen Massal di Batam Bakal Libatkan Puskesmas & Fasyankes
