Duet Mahathir Mohamad-Anwar Ibrahim Desak PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mundur

Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim yang jarang terlihat bersama sejak pecahnya pemerintahan koalisi mereka tahun lalu muncul bersama menekan Muhyuddin

AFP/MOHD RASFAN
Mahathir Mohamad (kanan) bersamaAnwar Ibrahim (tengah) dan Muhyiddin Yassin pada 1 Juni 2018 silam. Kini Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim mendesak Muhyiddin Yassin mundur dari kursi PM Malaysia 

TRIBUNBATAM.id - Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim yang jarang terlihat bersama sejak pecahnya pemerintahan koalisi mereka tahun lalu akibat pertikaian, muncul bersama.

Keduanya mengesampingkan permusuhan berat mereka, untuk bergabung dengan protes oposisi pada Senin (2/8/2021).

Keduanya menunut Muhyiddin Yassin lengser dari jabatan Perdana Menteri Malaysia dan menentang penutupan parlemen.

Muhyiddin mengambil alih kekuasaan tahun lalu sebagai kepala koalisi yang dilanda skandal.

Tetapi pemerintahannya berada dalam krisis setelah para sekutu menarik dukungan.

Pada Senin, Mahathir yang merupakan eks PM dan Anwar berdiri berdampingan di hadapan sekitar 100 anggota parlemen.

Baca juga: Perkenalkan, Mantan Pramugari Malaysia Ini Memiliki Nama Unik & Dia Keturunan Sunda

"Bahkan ketika orang-orang sudah mengecamnya (Muhyiddin) dia tetap tidak tahu malu dan menolak mundur," kata Mahathir (96) kepada wartawan di Kuala Lumpur yang dikutip AFP.

Hari terakhir sidang parlemen yang dijadwalkan berlangsung Senin, dibatalkan setelah ditemukannya beberapa kasus virus corona di badan legislatif.

Akan tetapi, oposisi menuduh Muhyiddin Yassin sengaja menggunakan Covid-19 sebagai alasan untuk menghindari mosi tidak percaya, yang dapat menyebabkan kolapsnya pemerintahan yang dipimpinnya.

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan politikus senior Mahathir Mohamad
Mantan Perdana Menteri Malaysia dan politikus senior Mahathir Mohamad (AFP)

Sidang parlemen yang dimulai pekan lalu adalah kali pertama tahun ini setelah kegiatan politik vakum akibat keadaan darurat nasional.

Pemerintahan Muhyiddin berdalih darurat nasional perlu diterapkan untuk melawan wabah Covid-19 di Malaysia yang memburuk.

"Kami memprotes hari ini karena kami ingin melindungi rakyat," tambahnya dikutip dari Kompas.com.

Para anggota parlemen yang meneriakkan "Lengserkan Muhyiddin", dihentikan oleh polisi ketika berusaha mendekati parlemen, lalu membubarkan diri secara damai.

Baca juga: Negeri Jiran Panas! Muhyiddin Yassin Diminta Mundur, 85 Persen Responsen Kritik PM Malaysia

Baca juga: Dianggap Gagal Tangani Pandemi, Warga Malaysia Gelar Konvoi Tuntut PM Muhyiddin Yassin Mundur

Baca juga: Malaysia Kembali Cetak Rekor Covid-19 Tertinggi, 15.573 Kasus Sehari

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved