Penyebab Harga Tes PCR Langsung Turun Setelah Instruksi Jokowi, Cek Komponen Penentu Tarif

Harga tes PCR langsung turun setelah instruksi Presiden Jokowi, inilah komponen-komponen penentu tarif swab PCR

TRIBUNBATAM.id/MUHAMMAD ILHAM
Seluruh personil Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna melaksanakan kegiatan Swab Antigen. 47 personil bersih corona, Senin, (08/06/2021). Kemenkes menurunkan harga tes PCR 

Batas tarif tertinggi tidak berlaku untuk kegiatan penelusuran kontak atau rujukan kasus COVID-19 ke rumah sakit yang penyelenggaraannya mendapatkan bantuan pemeriksaan RT-PCR dari pemerintah, atau merupakan bagian dari penjaminan pembiayaan pasien COVID-19.

Sementara itu, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto mengatakan, BPKP melaksanakan evaluasi Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan RT-PCR berdasarkan permohonan dari Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, melalui Surat Nomor JP.02.03/I/2841/2021 tanggal 13 Agustus 2021.

Dikatakan, BPKP diminta bantuan untuk melakukan evaluasi batasan tarif tertinggi RT-PCR karena terdapat penurunan harga beberapa komponen sehingga regulasi mengenai harga acuan tertinggi perlu disesuaikan.

''Penyesuaian harga acuan tertinggi tes swab dilakukan dalam rangka melindungi masyarakat agar memperoleh harga swab PCR mandiri yang wajar,'' katanya.

Komponen Impor

Semua komponen tes PCR masih impor Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan penyebab harga tes PCR di Indonesia lebih mahal.

Ini dikarenakan posisi Indonesia yang masih perlu mendatangkan bahan baku tes PCR dari luar negeri.

"Karena tes PCR kita masih impor ya termasuk bahan bakunya juga, sebagian besar juga impor," kata Nadia, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (14/8/2021).

Menurut Nadia, sudah ada produksi dalam negeri Indonesia untuk tes PCR, tetapi bahan bakunya masih ada yang harus impor.

"Kita sudah ada produksi dalam negeri, tapi masih ada bahan baku yang tetap harus impor," kata Nadia.

Banyaknya komponen yang diimpor untuk satu alat tes PCR itu dibenarkan oleh praktisi di lapangan.

Praktisi laboratorium tes PCR di Jakarta Ungke Anton Jaya mengatakan bahwa semua komponen impor, sehingga berpengaruh terhadap mahalnya biaya tes Covid-19 di Indonesia.

”Bahkan ujung pipet plastik untuk menyedot reagen saja impor. Setahu saya tidak ada komponen untuk tes PCR yang dibuat di dalam negeri,” katanya dikutip dari KOMPAS.ID, Minggu (15/8/2021).

Ungke menambahkan, sebenarnya biaya tes PCR di Indonesia bisa diturunkan seiring dengan jumlah pemakai tes yang kini jauh lebih banyak.

Ini berbeda dengan saat awal pandemi lantaran semua serba terbatas, ditambah suplai yang kurang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved