CORONA KEPRI
Gubernur Ansar Ahmad Optimis PPKM di Kepri Turun Hingga Level 2
Gubernur Kepri mengungkap sejumlah faktor hingga optimis PPKM di Kepri dapat ditekan hingga level 2. Apa itu?
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Kepri, Ansar Ahmad optimis Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Kepri dapat turun hingga level 2.
Saat ini angka kasus positif Covid-19 harian di Kepri semakin menurun dibandingkan beberapa minggu lalu.
Termasuk sejumlah indikator lainnya menjadi hal yang mendasarinya.
Seperti kasus aktif harian positif Covid-19, kasus meninggal dunia akibat covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit terus memperlihatkan tren penurunan.
"Penerapan PPKM ini memang berhasil secara signifikan menurunkan fluktuasi covid-19 di Kepri.
Dengan tren penyebaran yang semakin rendah kita akan tekan terus berupaya menekan tujuh kabupaten kota sampai ke level II," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Rabu (18/8/2021).
Data yang dilansir dari Dinkes Kepri menunjukkan bila pada 17 Agustus kasus positif harian covid-19 di Kepri berada di angka 284 kasus.
Kondisi ini jauh menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Sementara angka persentase BOR rumah sakit juga sudah jauh menurun dari 70 persen pada Juli lalu ke 40 persen Agustus ini.
Pada rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tersebut, Gubernur Ansar memaparkan capaian vaksinasi corona di Kepri sampai Sabtu (14/8) sudah tercapai 71,01 persen atau 975.206 orang untuk dosis I.
Dengan sisa yang belum tervaksinasi sebanyak 398.166 orang.
Provinsi Kepri tercatat sebagai provinsi di pulau Sumatra dengan capaian vaksinasi tertinggi.
"Sekarang kami juga sedang memvaksin booster untuk nakes supaya mereka lebih terlindungi," imbuh Gubernur Ansar Ahmad.
Menko Airlangga mengatakan saat ini mobilisasi masyarakat di wilayah Sumatera masih belum relatif menurun.
Baca juga: Sejak Batam PPKM Level 3, Arus Penumpang di Bandara Hang Nadim Mulai Naik
Baca juga: Gubernur Kepri Minta Disdukcapil Data Ulang, Pastikan Bansos Covid-19 Terserap
Baca juga: Masa Suram Pedagang Ikan Salai di Natuna, Omzet Menurun Sejak Penerapan PPKM
Di wilayah yang menerapkan PPKM Level 4, hanya 11 kabupaten dan kota yang mengalami penurunan tingkat mobilitas di atas 15 persen.
Sisanya 9 kabupaten dan kota masih terdapat peningkatan mobilitas.
"Ini yang harus diwaspadai, karena Sumatera menyumbang angka empat belas persen dari total akumulasi kasus aktif secara nasional," kata Airlangga Hartarto.
Gubernur Ansar juga menjelaskan bahwa Pemprov Kepri sudah menjalankan kewajiban memenuhi anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi dari anggaran daerah.
Anggaran yang wajib disediakan berjumlah Rp186 miliar, namun dirinya telah mengalokasikan sebanyak Rp232 miliar.
Dari jumlah tersebut tingkat realisasi yang telah tercapai adalah 31.05 persen.
"Untuk (insentif) tenaga kesehatan, kami juga sudah mencapai lima puluh enam persen.
Sampai Juli untuk berikutnya dibayar setiap bulan sampai dengan akhir tahun," ujar Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Baca juga: Momen Ansar Ahmad, Muhammad Rudi dan Marlin Agustina Tepis Isu Pecah Kongsi
Baca juga: Syarat Dapat Bantuan Covid-19 Pemprov Kepri Dapat Sorotan dari Fraksi PKB DPRD Karimun
Kepri juga termasuk Provinsi dengan penyerapan BLT Desa tertinggi yaitu 58,25 persen atau sudah tersalurkan Rp64,39 miliar dari pagu BLT Desa sebesar Rp110 miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani terus mendorong kepada kepala daerah untuk menggunakan dana bantuan yang sudah digelontorkan oleh pemerintah pusat.
"Di masa seperti ini dana yang tersedia baik dari pusat ataupun daerah harus dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat," ujar Sri Mulyani.
Terkait dengan peningkatan tracing di Kepri, saat ini yang menjadi kendala adalah penginputan data pada aplikasi SiLacak yang terlambat dikarenakan keterbatasan personil yang ada.
Untuk itu Gubernur Ansar akan menyurati kepada seluruh Bupati/Walikota di Kepri untuk mengambil dua orang pegawai dari setiap kantor kecamatan lalu diperbantukan ke setiap puskesmas untuk menginput data ke aplikasi SiLacak tersebut.
Kepada Airlangga Hartarto, Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga melaporkan meskipun di masa pandemi seperti ini namun pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di triwulan kedua tumbuh ke 6,90 persen yoy (year on year). (TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri
