Belajar Tatap Muka di Anambas, Sudah Sebulan Siswa SMP 3 Putik Kembali ke Sekolah
Kepala SMP 3 Putik di Anambas, Amin menyebut sudah sebulan pihaknya menerapkan belajar tatap muka di sekolah. Seminggu ada 3 kali pertemuan
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Putik, Kecamatan Palmatak di Kepulauan Anambas sudah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Berdasarkan surat edaran Bupati Kepulauan Anambas Nomor 53/Kdh.KKA/08.2021 tentang penetapan pelaksanaan pembelajaran pada tahun ajaran 2021/2022 di masa pandemi covid-19, bahwa ada dua metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar, yakni secara tatap muka dan belajar dari rumah.
Dalam surat edaran Bupati tersebut, wilayah yang bisa melakukan proses belajar tatap muka adalah wilayah zona hijau dan zona kuning.
Sedangkan wilayah zona merah masih melakukan belajar dari rumah.
Kepala SMP 3 Putik, Amin ketika dihubungi Tribun Batam mengatakan, para siswa dan siswi saat ini sudah belajar tatap muka dengan waktu yang dibatasi.
"Dalam seminggu itu kita ada 3 kali pertemuan, kemudian dalam sekali pertemuan ada 15 menit. Sudah ada sebulan kita tatap muka," ujar Kepala SMP 3 Putik, Amin, pada Jumat (20/8/2021).
Sementara itu pihak sekolah selama proses belajar mengajar tatap muka juga sudah menyiapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pada surat edaran, berupa tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker, pembatas tempat duduk.
Menurut seorang guru SMP 3 Putik, Tuti menyebutkan, saat ini anak-anak tidak menggunakan pakaian seragam.
Baca juga: Sekolah di Tanjungpinang Mulai Menggelar Belajar Tatap Muka, Ini Kata Orangtua dan Siswa
Baca juga: Disdik Bintan Bakal Buka Belajar Tatap Muka pada Rabu 25 Agustus 2021
Melainkan pakaian bebas yang rapi dan sopan. Proses belajar mengajar pun dimulai dari pukul 07.30 WIB - 09.00 WIB, dengan jadwal yang ditentukan oleh guru mata pelajaran.
"Belajarnya tergantung guru, nanti ada yang baru mulai masuk pukul 07.30 WIB, ada juga yang masuk pukul 08.00 WIB.
Untuk guru sendiri kita masih jam efektif ya, kalau anak pulang, kita masih di sekolah sampai jam kantor selesai," ucap Tuti.
Selama proses belajar mengajar, menurutnya anak-anak lebih banyak memperhatikan video yang ditampilkan oleh guru.
"Nanti kita tampilkan video pelajaran di depan kelas, lalu kita jelaskan dan tugas tetap kita berikan ke anak," jelasnya.
Sementara itu seorang murid kelas VII, Azizah (12) menuturkan, lebih menyukai sekolah tatap muka ketimbang harus belajar dari rumah.
Terlebih lagi di daerah tempat tinggalnya, akses jaringan internet masih cukup sulit diperoleh.