Respons Orang Tua dan Siswa Soal Belajar Tatap Muka di Natuna, sudah Seminggu Digelar

Baik orang tua dan siswa di Natuna merespons positif kembali digelarnya belajar tatap muka di sekolah. Siswa mengaku lebih paham pelajaran

Penulis: agus tri | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id
Respons Orang Tua dan Siswa Soal Belajar Tatap Muka di Natuna, sudah Seminggu Digelar. Foto Kepala Dinas Pendidikan Natuna, Suherman 

Laporan Kontributor Tribun Batam di Natuna, Wina

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Belajar tatap muka di Natuna tahun ajaran baru 2021-2022 sudah berlangsung selama satu minggu. 

Pelaksanaannya memang telambat karena adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sehingga awal tahun ajaran baru terpaksa dilaksanakan secara daring atau belajar dari rumah.

Meski terlambat, proses belajar tatap muka di sekolah ini direspons positif oleh orang tua dan siswa.

Bahkan orang tua mengaku sangat senang akhirnya anak-anak kembali dapat bersekolah.

Foto suasana belajar tatap muka di Natuna
Foto suasana belajar tatap muka di Natuna (tribunbatam.id/istimewa)

Sebut saja Rojali, seorang wali murid sekolah dasar di Natuna. Ia menyebut, setiap orang tua memiliki keterbatasan dalam mengajari anak belajar di rumah.

Dengan diadakannya belajar tatap muka di sekolah, setidaknya anak lebih maksimal menerima pelajaran langsung dari guru.

"Setiap orang tua memiliki kesibukan sendiri, jika harus mengajar anak di rumah sangat repot, dan tidak akan maksimal.

Jadi saya pribadi sangat senang sekali dengan belajar tatap muka ini," ujar ayah 2 anak ini, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Belajar Tatap Muka di Anambas, Sudah Sebulan Siswa SMP 3 Putik Kembali ke Sekolah

Baca juga: Disdik Bintan Bakal Buka Belajar Tatap Muka pada Rabu 25 Agustus 2021

Hampir senada dengan Rojali, Ernita yang memiliki anak sekolah di SMA dan SD juga mengaku selama satu minggu ini anak-anaknya sudah mulai aktif lagi mengerjakan tugas dari guru di sekolah.

"Sebelumnya waktu belajar dari rumah, anak-anak harus selalu diingatkan untuk mengerjakan tugas dari guru.

Sekarang mereka mulai aktif lagi pegang buku pelajaran, pokoknya lebih baik belajar tatap muka," kata Ernita.

Diketahui, pemberlakuan belajar tatap muka di sekolah saat ini atau selama pandemi covid-19 dan PPKM, juga diatur dalam mekanisme yang mengacu pada edaran dari Menteri Dalam Negari, Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan Nasional.

Di Natuna, Pemkab Natuna melalui surat edaran 10 Agustus 2021 telah menetapkan jam belajar di sekolah maksimal 5 jam.

Meskipun jam pembelajaran tatap muka cukup terbatas, namun para peserta didik mengaku lebih senang belajar tatap muka dari pada daring.

"Senang ketemu dengan guru langsung, gak cuma dikasih tugas terus, gak ada penjelasan materi seperti waktu belajar online," ujar Thoriq, siswa kelas 11 SMAN 1 Bunguran Timur.

"Lebih senang belajar langsung di sekolah. Jadi paham apa yang disampaikan guru," timpal Anggun, pelajar kelas 12 SMAN 2 Bunguran Timur.

Untuk SMP dan SMA, satu jam pelajaran diatur selama 35 menit, sementara untuk SD, TK PAUD 30 menit. Selain itu setiap sekolah wajib melakukan pengecekan suhu tubuh kepada siswa yang baru tiba di sekolah.

Setiap kelas juga menyiapkan sarana cuci tangan dan disinkfektan, dan setiap siswa serta guru harus mengenakan masker selama jam sekolah.

Bagi siswa yang diantarkan orang tuanya ke sekolah, maka orang tua hanya diizinkan mengantar sampai depan gerbang sekolah. Demikian juga untuk proses penjemputan.

Evaluasi Belajar

Sementara itu, dari evaluasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Natuna terhadap proses belajar tatap muka selama seminggu, yakni sejak 13 Agustus hingga 20 Agustus 2021, dinilai berjalan efektif dan lancar.

Meski di beberapa sekolah ditemukan adanya kasus siswa yang positif Covid dari hasil swab. Namun hal itu tidak mempengaruhi proses belajar mengajar.

"Ada beberapa sekolah yang siswanya diketahui demam dan dari hasil swab positif. Siswanya kita liburkan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Natuna Suherman di kantornya, Jumat (20/8/2021).

Untuk sekolah yang siswanya positif Covid-19, hanya diliburkan siswa satu kelas saja. Tidak sampai satu sekolah. Sehingga proses belajar mengajar masih tetap berjalan.

"Kita berlakukan libur fakultatif, jadi hanya kelas yang bersangkutan saja yang diliburkan," tambah Suherman.

Lalu untuk siswa satu kelas dilakukan tracing swab. Dari hasil tracing, ternyata tidak ada siswa yang tertular.

Kemudian pihak Disdik mengambil kebijakan agar kelas tetap belajar seperti biasa.

Hanya siswa yang positif covid-19 atau demam saja yang libur.

Adapun sekolah yang siswanya positif covid-19 antara lain, SDN 007 Bunguran Timur, SDN 1 Cemaga Selatan, dan SMPN 1 Bunguran Timur.

Suherman menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih tetap menerapkan jam sekolah sesuai dengan surat keputusan Bersama 4 Menteri tentang proses belajar tatap muka di tengah PPKM, hingga ada keputusan baru.

(Tribunbatam.id/Wina)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Natuna

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved