KKB Papua Masih Bersinar, TNI-Polri Sudah Petakan Lokasi Tinggal Menunggu Waktu Digempur

Satgas Penagakan Hukum (Gakum) Nemangkawi telah mematakan penyebaran kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari kelompok kecil hingga besar.

ist
KKB Papua Masih Bersinar, TNI-Polri Sudah Petakan Lokasi Tinggal Menunggu Waktu Digempur. Foto ilustrasi KKB Papua saat berada di markasnya di Intan Jaya beberapa waktu lampau 

Kelompok ini sudah lama vakum melakukan aksi kriminal, namun tetap aktif.

"Kelompoknya Damianus Magai Yogi, dia masih aktif, dalam tiga tahun ini keberadaannya jelas, tapi dia tidak melakukan aksi," ungkap Faisal.

Baca juga: Eks Anggota KKB Papua yang Menyerah Dapat Paket Sembako dari TNI-Polri

Dari sisi keanggotaan dan persenjataan, Faisal menyebut, kelompok Demianus Magai Yogi masih membahayakan, hanya saja pergerakannya masih terus terpantau aparat keamanan.

Namun, kelompok ini secara aktif berkomunikasi dengan KKB di Intan Jaya.

"Mereka punya persenjataan dan anggota, hanya mereka tidak melakukan aksi. Kelompok Paniai aktif berkoordinasi dengan kelompok Intan Jaya, itu karena jaraknya dekat," kata dia.

Sedangkan KKB Intan Jaya sendiri berada di bawah komando Sabinus Waker.

Kelompok tersebut pada 2020 sangat aktif melakukan aksi dan cukup banyak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, baik dari aparat keamanan maupun warga sipil.

"Kelompok Intan Jaya ini sebenarnya ada beberapa kelompok, yang aktif itu kelompoknya Karel Tipagau, lalu Kelompok Sabinus Waker sebagai kelompok besarnya," ujar Faisal.

Baca juga: KKB Papua dan Satgas Nemangkawi Kembali Baku Tembak, 5 Petugas Terkena Tembakan

Kemudian, di Nduga ada KKB pimpinan Egianus Kogoya yang pernah melakukan aksi pembunuhan terhadap 17 pekerja PT Istaka Karya.

Faisal menilai, kelompok Egianus selain melakukan aksi kekerasan bersenjata juga sering melakukan propaganda di media sosial.

Hal tersebut bisa dilakukan karena mereka memiliki aktor intelektual yang tidak pernah ikut dalam melakukan aksi kriminal.

"Lalu satu lagi kelompok yang aktif sekali adalah kelompok Egianus Kogoya. Di situ ada Penme Kogoya. Kelompok ini punya aktor intelektual, itu Rambo Lokbere, dia yang menghubungkan dengan dunia luar, tapi dia tidak ikut bertempur, kalau Egianus dan Penme yang selalu melakukan aksi bersenjata," tutur Faisal yang saat ini juga menjabat sebagai Direskrimum Polda Papua.

Militansi kelompok Egianus diakuinya sulit dikejar karena mereka benar-benar menguasai kondisi geografis Nduga.

Selain itu, Egianus Kogoya tidak pernah keluar dari Kabupaten Nduga.

Baca juga: Segini Harta Kekayaan Sonny Wanimbo, Ketua DPRD Tolikara Diduga Danai KKB Papua

"Kelompok ini secara strategi cukup masif, persenjataannya cukup kuat dan militansinya tinggi," kata dia.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved