LAWAN COVID19

Pemerintah Salurkan Bansos saat PPKM untuk Dukung Ekonomi Pulih

Pemerintah menyalurkan sejumlah bantuan sosial selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

TribunBatam.id/Istimewa
Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat turut serta dalam pemberian bantuan sosial oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian Perhubungan di Pelabuhan ASDP Roro Uban, Kabupaten Bintan, Minggu (29/8/2021). 

Bantuan itu Berupa diskon tarif 50 persen untuk pelanggan 450 Va. Lalu diskon tarif 25 persen untuk pelanggan 900 Va.

Integrasikan Data

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Tubagus Achmad Choesni mengatakan pemerintah berupaya mengintegrasikan pendataan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Choesni mengungkapkan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar DTKS diperbaiki untuk membantu agar penyaluran bantuan sosial (bansos) tepat sasaran.

"Akar permasalahannya itu sebetulnya di DTKS ya. Jadi begini Pak Presiden menginginkan semua bansos itu harus ada di teman-teman di data terpadu Kesejahteraan Sosial itu dikelola oleh teman-teman dari Kemensos," ujar Choesni dalam "Dialog Produktif Rabu Utama: Perkembangan Terbaru Bantuan Sosial" yang disiarkan channel Youtube FMB9ID_IKP, Selasa (31/8/2021).

Dirinya mengungkapkan saat ini banyak masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 tidak mendapatkan bansos karena tidak tercatat di DTKS.

Sehingga, pemerintah mencari formulasi agar masyarakat tetap mendapatkan bansos.

"Adanya teman-teman yang terdampak pandemi ada yang tadinya tidak ada di DTKS, tapi karena terdampak jadi turun mereka dan kita harus bantu," ungkap Choesni.

Akhirnya masyarakat yang tidak masuk DTKS tapi tidak masuk DTKS tetap diberikan bansos oleh pemerintah. Namun mereka akhirnya dimasukkan ke DTKS.

Pemerintah, kata Choesni, berencana menjadikan DTKS sebagai social registry. Masyarakat yang patut mendapatkan bantuan akan dimasuman ke dalam DTKS.

"Memang tergantung jenis programnya. Jadi bisa saja sekarang tercatat tapi yang yang terkena pandemi maksud saya, tapi nanti kalau pandemi ini berakhir mereka tetap terdapat di sebagai social registry," pungkas Choesni.(tribunnews)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved