CORONA KEPRI
Nasib PPKM Level 3 Kepri, Mendagri Minta Pemda Pelototi Data Terbaru Covid-19
PPKM Level 3 di Kepri berakhir hari ini, Senin (6/9/2021) setelah sebelumnya diperpanjang sejak akhir Agustus 2021.
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 3 di Kepri berakhir hari ini, Senin (6/9/2021).
Ini setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengumumkan perpanjangan PPKM luar Jawa Bali sejak akhir Agustus 2021 lalu.
Instruksi Mendagri atau Inmendagri Nomor 37 Tahun 2021 hingga 6 September 2021.
Seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Kepri kini menerapkan PPKM level 3.
Hanya Kota Batam dan Tanjungpinang yang sebelumnya menerapkan PPKM Darurat hingga PPKM Level 4.
Sampai akhirnya turun menjadi PPKM level 3.
Sejumlah kasus aktif covid-19 di Kepri secara umum perlahan mulai melandai.
Data Satgas Covid-19 Kepri mencatat, empat kabupaten dan kota kini berstatus Zona Kuning Covid-19.
Mereka di antaranya Kota Batam kemudian Kabupaten Bintan, Karimun serta Kabupaten Kepulauan Anambas.
Satgas Covid-19 Kepri juga mencatat total keseluruhan pasien sembuh corona sudah 50.173 hingga 5 September 2021.
Hanya terdapat penambahan 47 kasus baru covid-19 di Kepri.
Kemudian empat kasus baru meninggal dunia akibat covid-19.
Juru bicara atau Jubir Satgas Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana sebelumnya menjelaskan, jika terdapat banyak indikator yang menentukan penurunan level PPKM.
Selain turunnya jumlah kasus per 100.000 penduduk, keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR), kapasitas testing, angka kematian akibat covid juga menjadi indikator yang menentukan.
"Termasuk lamanya terjadinya penurunan kasus covid-19," ungkapnya kepada TribunBatam.id.
Baca juga: JUMLAH Pasien Covid RSKI Galang Batam Pulangkan 29 Orang, Total Rawat 358
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Karimun Melandai, Bupati Aunur Rafiq Kejar PPKM Level 2

Ia menyebutkan, pada saat ini, Kepri berhasil menurunkan indikator-indikator tersebut, tapi ada beberapa indikator yang masih tinggi.
Seperti angka kematian. selanjutnya zonasi risiko penyebaran covid-19 di Kepri yang seluruhnya masih berada pada zona oranye.
"Jika level 2 tentu harus diimbangi zonasi kuning," jelasnya.
Mantan Kadinkes Kepri ini terus mengimbau kepada warga Kepri untuk terus taat pada protokol kesehatan.
Menurutnya tingkat kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan meningkat pesat.
"Saya melihatnya warga taat sekali dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hanya beberapa orang saja yang tak gunakan masker.
Mudah-mudahan yang belum taat, bisa ikuti warga yang taat tersebut. Jaga diri kita, lingkungan sekitar ikut terjaga," imbaunya.
Baca juga: Bazar Digelar saat Batam PPKM Level 3, Kadisbudpar Pastikan Protokol Kesehatan Ketat
Baca juga: PPKM 31 Agustus-6 September 2021, Syarat Terbaru Penumpang Pesawat Terbang dan Kapal Laut

PERMINTAAN Mendagri ke Pemda
Sementara Menteri Dalam Negeri/ Mendagri Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah (pemda) untuk terus memperbaiki dan memperbaharui input data COVID-19.
Kemendagri menemukan adanya lonjakan kasus penularan COVID-19 di sejumlah daerah akibat terinputnya data-data lama.
“Mohon betul-betul dipelototi data, karena data yang kita temukan di beberapa daerah, data kasus positif atau data yang konfirmasi ternyata banyak yang di-upload (diunggah) data-data yang sudah lama,” ujar Mendagri, dikutip dari laman resmi Kemendagri seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Sabtu (4/9).
Tito Karnavian mengungkapkan adanya temuan di salah satu daerah yang memiliki angka kematian atau fatality rate yang melonjak tajam.
Namun setelah ditelusuri angka tersebut merupakan akumulasi angka kematian dari minggu-minggu sebelumnya.
“Setelah kita lihat, pelototin, ternyata angka kematiannya akumulasi dari beberapa minggu sebelumnya, bukan yang riil minggu itu,” ungkapnya.
Baca juga: Covid-19 Lingga, Ruang Isolasi Daik dan Dabo Nihil Pasien Virus Corona
Baca juga: Batam PPKM Level 3, Berikut Syarat Naik Pesawat Terbang Berdasarkan Inmendagri

Oleh karena itu, Mendagri meminta setiap pemda untuk melakukan rapat koordinasi mengenai sistem penginputan data COVID-19.
Input data ini akan sangat menentukan arah kebijakan pemerintah dalam pengendalian pandemi Covid-19 ke depannya.
Salah satunya dalam menentukan penerapan level kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan zona wilayahnya.
“Kalau dimasukkan data yang lama, nanti pengambilan kebijakannya salah, jumlah kasus aktif dimasukin yang 3-4 minggu lalu itu membuat kasus aktif banyak.
Sehingga akhirnya mau ditarik ke isoter (isolasi terpusat) semua, padahal mungkin jumlahnya tidak segitu,” tandas Mendagri Tito Karnavian.(*/TribunBatam.id/Endra Kaputra/Noven Simanjuntak/Thomm Limahekin)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri