LINGGA TERKINI

Demam Berdarah di Lingga, Puskesmas Lanjut Tangani 4 Kasus DBD Sejak Januari 2021

Kasus demam berdarah (DBD) menjadi sorotan di Lingga. Puskesmas Lanjut setidfaknya menangani 4 kasus sejak Januari 2021.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
DEMAM BERDARAH - Petugas kesehatan Puskesmas Lanjut saat melaksanakan fogging untuk mencegah penyebaran demam berdarah di Desa Pelakak Januari 2021. 

1. Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain

2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya

3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

DBD di Lingga

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2021 di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri sebelumnya mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

Tercatat hingga saat ini, ditemukan sebanyak 15 kasus demam berdarah di Lingga mulai Januari hingga September 2021. Terakhir pada Juli lalu. Namun jumlah itu masih bisa bertambah.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Lingga, Wirawan Trisna Putra mengatakan, 15 kasus DBD tersebut tersebar di beberapa wilayah.

Ada pun wilayah yang masih dalam penanganan kasus DBD, di antaranya di Kecamatan Singkep, Kecamatan Lingga, Kecamatan Selayar Selayar dan Kecamatan Singkep Pesisir.

Wirawan menuturkan, kasus paling dominan berada di Kecamatan Singkep, meski tidak terlalu signifikan.

Baca juga: HINGGA April, 251 Warga Batam Terjangkit Demam Berdarah

Baca juga: Demam Berdarah Masih Ancam Batam, Dinkes Minta 1 Rumah Ada 1 Petugas Jumantik

Sementara sepanjang tahun 2020 lalu, ditemukan sebanyak 40 kasus demam berdarah.

"Kasus DBD untuk tahun 2021 ini mengalami penurunan dibandingkan 2020 lalu. Dan alhamdulilah sampai hari ini kasus meninggal duna akibat demam berdarah tidak ada," jelas Wirawan.

Wirawan mengingatkan, faktor cuaca seperti hujan memungkinkan nyamuk Aedes Aegypti dapat berkembang biak.

"Selain itu kebersihan lingkungan, lalu tempat-tempat penampungan air yang memang merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Dabo Lama di Kecamatan Singkep, dr Yan Cahyadi Anas mengatakan, pihaknya telah menangani sebanyak 4 kasus DBD selama 2021 ini, dominan di wilayah Kelurahan Dabo.

Untuk penanggulannya, pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan fogging focus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved