Hari Pertama Belajar Tatap Muka di SMPN 20 Batam, Siswa Tak Sabar Masuk ke Lokal

Suasana hari pertama belajar tatap muka di SMPN 20 Batam, diisi dengan keceriaan siswa bisa kembali belajar di sekolah. Mereka jenuh belajar daring

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Zabur Anjasfianto
BELAJAR TATAP MUKA - Sejumlah siswa SMP Negeri 20 Batam mengikuti belajar tatap muka di sekolah, Senin (20/9/2021) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, sejumlah siswa tak sabar ingin masuk ke lokal atau ruang kelasnya dan ingin belajar.

Pemandangan ini terlihat di SMP Negeri 20 Batam, Senin (20/9/2021). Para siswa ingin cepat masuk ke dalam kelas.

Jefri, seorang siswa mengaku senang bisa belajar tatap muka di sekolah.

"Saya rindu dengan suasana belajar di sekolah. Apalagi dengan guru yang menerangkan pelajaran," kata Jefri.

Baca juga: Sejumlah Sekolah di Batam Belum Buka Belajar Tatap Muka, Ini Penjelasan Kepsek

Baca juga: Wagub Kepri Marlin Dorong Vaksinasi Pelajar, Persiapan Belajar Tatap Muka di Sekolah

Hal senada juga disampaikan Yuni, siswa lainnya. Dia mengatakan jenuh dengan belajar secara daring dari rumah.

"Sudah jenuh belajar online. Kadang apa yang diterangkan guru, ada yang tidak ngerti. Kalau belajar tatap muka, kan bisa langsung tanya dengan guru dan praktek di kelas," katanya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 20 Batam T. Fetti Aryani mengatakan, pada hari pertama pembelajaran tatap muka di sekolah, antusias siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas cukup tinggi.

"Antusias siswa untuk belajar tatap muka cukup tinggi. Bahkan siswa tak sabar mau masuk ke dalam kelas," kata Fetti.

Dia menyebutkan, dalam satu kelas, jumlah siswa dibagi dua sesi untuk belajar tatap muka. Sesi pertama mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 09.20 WIB. Kemudian sesi kedua dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 11.20 WIB.

"Proses belajar tatap muka dibagi dua sesi. Selain itu, prokes jadi syarat utama bagi siswa yang ingin masuk ke dalam kelas," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan, mengatakan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi sudah memberi kesempatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibuka kembali, asalkan dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Seluruh Kepala Sekolah juga sudah menyatakan kesiapannya untuk PTM kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam.

"Insya Allah kondisi Covid-19 sudah melandai. Beliau (Rudi) sampaikan ke kami rapat dengan Kepala Sekolah bagaimana kesiapannya. Kami sudah rapat melalui zoom karena jumlahnya banyak. Kepala sekolah siap belajar tatap muka minggu depan," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan, Kamis (16/9/201) lalu.

Diakuinya pada Februari 2021 lalu hampir seluruh sekolah juga sudah menggelar PTM dilandaskan dengan prokes yang ketat. Jadi pada dasarnya, tegas Hendri, sekolah siap belajar tatap muka.

"Waktu rapat dengan kepala sekolah juga sudah saya sampaikan, kesiapan yang sudah dilakukan itu tolong cek kembali. Seperti tempat cuci tangan airnya oke atau tidak, sabun, toilet tolong dibersihkan. Lama libur juga, mungkin ada yang perlu diperbaiki tolong siapkan," paparnya.

Pembukaan PTM ini akan dilakukan secara serentak di seluruh sekolah. Baik hinterland dan mainland, sekolah negeri ataupun swasta.

"SD 88,7 persen. Memang masih ada lagi beberapa sekolah yang belum mengajukan ke kami. Kalau SMP ada 14 sekolah yang belum," katanya.

Hendri menegaskan, bagi sekolah yang belum mengajukan permohonan kepada Disdik Kota Batam, mereka tidak diperbolehkan menggelar sistem PTM. Sekolah tersebut tetap harus belajar daring. Sementara bagi yang sudah mengajukan permohonan tatap muka, baru diperbolehkan untuk PTM. Asalkan sesuai dengan SKB 4 menteri.

"Seperti maksimal 50 persen. Untuk TK atau PAUD ada ketentuannya juga," paparnya.

Gubernur Kepri Izinkan Belajar Tatap Muka Mulai Oktober 2021

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kepri belum mengizinkan belajar tatap muka saat ini.

Pemprov Kepri baru merencanakan pemberlakuan belajar tatap muka terbatas pada 1 Oktober 2021.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad optimis jika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas akan berjalan lancar.

Pemprov Kepri saat ini sedang mengatur sedemikian rupa segala bentuk persiapannya.

Agar kebijakan ini tidak menimbulkan prevalensi bagi penyebaran COVID-19 di Kepri.

Mengingat salah satu syaratnya yang harus dipenuhi agar PTM bisa diberlakukan adalah vaksinasi maka PTM terbatas di Kepri ini diprioritaskan bagi pelajar dengan jenjang pendidikan SMP dan SMA/SMK/sederajat.

Baca juga: Siswa Sekolah Negeri Tunggu Belajar Tatap Muka, Walikota Batam: Minggu Depan Mulai

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Daerah PPKM Level 3 Segera Belajar Tatap Muka Terbatas

“Remaja yang sudah mendapat vaksin adalah remaja dengan batas usia 12 sampai dengan 17 tahun.

Usia tersebut merupakan usia anak SMP dan SMA sederajat.

Merekalah yang kita prioritaskan untuk bisa ikut PTM terbatas,” kata Gubernur Kepri dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Minggu (12/9/2021).

Selain masalah vaksinasi sebagai syaratnya, saat ini Kepri juga sudah masuk dalam status PPKM level 3.

Ditambah lagi, pencapaian vaksinasi untuk para remaja usia 12 tahun hingga 17 tahun di Kepri sampai saat ini sudah mencapai 73 persen lebih untuk dosis pertama.

Sedangkan untuk dosis ke-2 mencapai 27 persen.

"Sebenarnya jika dilihat dari pencapaian target vaksinasi, persentase tersebut sudah memadai untuk diberlakukannya pembelajaran tatap muka di sekolah.

Tapi minimal dosis pertama lah yang kita wajibkan," ujarnya.

Mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19 dan diberlakukan secara terbatas, maka belajar tatap muka terbatas nantinya akan digelar dengan sejumlah pembatasan.

Beberapa persiapan yang diperhatikan oleh Gubernur menjelang penerapan PTM Terbatas ini di antaranya menjamin keamanan siswa mulai dari datang ke sekolah, belajar di kelas, hingga pulang dari sekolah.

"Nanti kami lihat beberapa sekolah dulu dengan beberapa persyaratan anak-anak itu sudah vaksianasi dua dosis.

Kemudian guru-gurunya juga sudah divaksin," ujarnya.

Kemudian pada sejumlah sekolah nantinya akan dibentuk Satgas Covid-19.

Baik dari kalangan anak-anak didik sendiri maupun dari tenaga pengajarnya.

“Kita semua memahami bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal yang sama-sama penting.

Maka dari itu, mengingat masih dalam kondisi COVID, jadi kebijakan PTM kita ambil namun dengan pembatasan-pembatasan tertentu agar kesehatan juga bisa terjaga,” pungkas Gubernur Kepri Ansar Ahmad. (tribunbatam.id/Zabur Anjasfianto/Endra Kaputra)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved