Hari Jantung Sedunia 2021, Simak 7 Cara Mencegah Penyakit Jantung
Memperingati Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada hari ini, Rabu 29 September 2021, masyarakat dunia kembali diingatkan untuk senantiasa menjaga
TRIBUNBATAM.id - Memperingati Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada hari ini, Rabu 29 September 2021, masyarakat dunia kembali diingatkan untuk senantiasa menjaga kesehatan jantung.
Diketahui, penyakit kardiovaskular saat ini jadi penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia.
Setidaknya, ada lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Riskesdas 2018 mencatat angka kejadian penyakit kardiovaskular meningkat dari tahun ke tahun. Ada setidaknya 15 dari 100 orang mengalami penyakit kardiovaskular.
Melihat kondisi ini, ditambah dengan situasi pandemi yang masih terjadi, tentu ini menjadi kekhawatiran sebab infeksi bisa memicu perburukan penyakit kardiovaskular.
Oleh karenanya, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) merekomendasikan beberapa cara menjaga kesehatan jantung, baik pada orang sehat maupun mereka yang sudah memiliki penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Waspada, Kurang Tidur Bisa Memicu Serangan Jantung, Ini Gejala dan Faktor Penyebab Lainnya
Baca juga: 7 Manfaat Luar Biasa Daun Kelor bagi Kesehatan, Termasuk Sehatkan Jantung
Berikut tujuh cara mencegah penyakit jantung atau kardiovaskular.
1. Menghindari merokok dan asap rokok
Rokok dan asap rokok selama ini memang banyak memicu masalah kesehatan termasuk penyakit jantung atau kardiovaskular.
Dari data yang dipresentasikan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), presentase perokok usia 15 tahun ke atas di Indonesia terus mengalami peningkatan di 1995-2013.
Bahkan di data 2001-2016 menunjukkan 23 dari 100 remaja usia 15-19 tahun adalah perokok.
Padahal penggunaan tembakau merupakan faktor risiko dari 6 penyakit penyebab kematian di dunia yakni, penyakit jantung iskemik, penyakit cerebrovascular (penyakit pembuluh darah otak terutama arteri), infeksi saluran pernapasan bawah (pneumonia), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), HIV/AIDS, diare, tuberkulosis, dan kanker paru, bronkus juga trakea.
Dari sini terlihat, ada dua penyakit kardiovaskular yang berhubungan dengan rokok.
2. Protokol kesehatan ketat
Selama pandemi, Anda wajib menerapkan protokol kesehatan ketat. Ini termasuk mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas juga menghindari makan bersama.
Meski sudah menerima vaksin, protokol kesehatan tidak boleh kendor sama sekali.
Baca juga: 7 Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya bagi Kesehatan, Meningkatkan Imun hingga Bikin Jantung Sehat
Baca juga: JANGAN Abaikan 5 Gejala Serangan Jantung Ringan Ini, Salah Satunya Sering Pusing
3. Memanfaatkan fasilitas telemedicine
Kunjungan ke fasilitas kesehatan cukup berisiko di masa pandemi. Namun bukan berarti Anda sama sekali tidak bisa mengakses layanan kesehatan.
Sebagian fasilitas kesehatan sudah memperbaharui layanan sehingga meminimalisir mobilitas pasien.
Sebaiknya manfaatkan telemedicine untuk berkonsultasi maupun memperoleh informasi yang tepat terkait kesehatan jantung.
Kunjungan ke fasilitas kesehatan baru dilakukan jika memang diperlukan sehingga layanan bisa efektif.
4. Aktivitas fisik
Meski minim mobilitas akibat WFH atau segala keterbatasan berkat pandemi, sebaiknya budaya sehat jantung tidak boleh ditinggalkan.
Aktivitas fisik sangat diperlukan untuk menjaga kinerja jantung juga tubuh secara keseluruhan.
PERKI mengingatkan untuk orang dengan penyakit jantung perlu berkonsultasi untuk menentukan jenis olahraga yang tepat.
Saat olahraga dilakukan dengan porsi yang pas, kerja jantung jadi tidak terbebani.
Baca juga: WASPADA 5 Makanan Ini Pemicu Penyakit Jantung, Salah Satunya Makanan Beku
Baca juga: 4 Manfaat Kunyit bagi Kesehatan:Menguatkan Jantung hingga Detoks, Intip Cara Membuat Ramuannya
5. Konsumsi makanan tinggi serat
Konsumsi serat ternyata tidak hanya menyehatkan pencernaan tetapi juga jantung.
Sebagaimana dilansir Mayo Clinic, serat larut air bisa membantu menurunkan kolesterol total dengan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Di samping itu, serat juga membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi inflamasi.
Anda pun perlu mengontrol konsumsi garam, gula dan lemak.
Ketiganya memang bisa jadi pemicu penyakit tidak menular termasuk penyakit kardiovaskular.
6. Patuh pada pengobatan
Buat mereka yang memiliki penyakit jantung, riwayat penyakit jantung sebaiknya perlu mematuhi pengobatan.
Pengobatan akan menyesuaikan kondisi pasien sehingga pasien harus benar-benar mematuhi jadwal rutin demi pencegahan sekunder.
Baca juga: Jangan Konsumsi Makanan Ini Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Jika Abai Antibodi Tidak Optimal
7. Pantauan ketat pada mereka dengan penyakit kardiovaskular
Masalah kardiovaskular juga bisa dialami anak.
Sebaiknya orang tua yang memiliki anak dengan berbagai spektrum penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung, penyakit jantung rematik, hipertensi, gangguan katup jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit jantung harus selalu dipantau.
Perlu konsultasi rutin agar kondisi jantung tetap stabil dan anak bisa beraktivitas dengan baik. (*)
Baca juga peringatan Hari Jantung Sedunia 2022 di Kepri.
Simak berita terupdate lainnya di Google News