HUMAN INTEREST

BERSTATUS Penyintas Covid-19 Selama 2 Tahun Terakhir, Nazamudin Habiskan Waktu Untuk Berdakwah

Sekitar setahun lalu, Nazamudin sempat mencurahkan isi hatinya di TRIBUNBATAM.id tentang suka-dukanya menjadi seorang penyintas Covid-19.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.ID/ENDRA KAPUTRA
NAZAMUDIN - Nazamudin, pasien sembuh Covid-19 di Tanjungpinang. Ia menceritakan pengalamannya menjadi pasien Covid-19 hingga sempat dapat penolakan warga saat dinyatakan sembuh 

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG – Penyakit bukan selamanya merupakan aib melainkan bisa menjadi rahmat bagi orang yang mengalaminya.

Pengalaman itu setidaknya terjadi pada Nazamudin, penyintas Covid-19 yang kini hidup sehat sambil melayani orang lain.

Sekitar setahun lalu, Nazamudin sempat mencurahkan isi hatinya di TRIBUNBATAM.id tentang suka-dukanya menjadi seorang penyintas Covid-19.

Kala itu, Covid-19 masih dianggap sebagai aib yang diderita oleh penderitanya. Oleh karena itu, Nazamudin termasuk orang yang dihindari oleh kebanyakan warga.

Namun demikian, semua perlakuan tersebut dihadapi oleh Nazamudin bersama istri dan anak-anak dengan sabar dan penuh syukur.

Baca juga: Kisah Nazamudin Penyintas Covid-19 di Tanjungpinang, Corona Bukan Aib Untuk Ditakuti

poster News Webilog Tribun Batam dengan seorang eks pasien Covid-19, Nazamudin. News Webilog akan terlaksana Selasa (7/7/2020)
NAZAMUDIN - Poster News Webilog Tribun Batam dengan seorang eks pasien Covid-19, Nazamudin. News Webilog akan terlaksana Selasa (7/7/2020) (TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA)

Kini pria yang pernah menderita Covid-19 selama 53 hari pada 2 tahun silam itu sudah sehat dan menghabiskan banyak waktu untuk berdakwah.

Nazamudin kemudian mengenang apa yang dilakukannya selama dua tahun terakhir pasca sembuh dari Covid-19.

“Alhamdulillah, saya sehat. Tidak kena Covid-19 lagi sejak sembuh,” ungkap anggota jemaah tablig di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri itu, Kamis (30/9/2021) malam.

Di kota ini Nazamudin menghabiskan banyak waktu untuk melayani para santri di Pondok Pesantren Baiturrahman, Sei Jang.

Dia memasak makanan bagi anak-anak santri sekaligus berdakwah di masjid yang terletak dekat dengan pondok pesantren tersebut.

“Pokoknya kegiatan sehari-hari ada di rumah dan pondok pesantren ini,” ungkap Nazamudin.

Pria bersorban ini mengungkapkan, sejak sembuh dari paparan Covid-19, dia semakin dekat dengan Allah dan menyerahkan seluruh waktunya untuk melayani orang lain.

Selain melayani para santri dan berdakwah, Nazamudin juga selalu mencari donatur untuk membantu pendidikan para santri dan pembangunan Masjid Baiturrahman.

Dia juga kian meyakini kalau hidup ini semata-mata adalah milik Allah dan hanya bisa diambil oleh Allah.

Baca juga: Kisah Nazamudin Penyintas Covid-19 di Tanjungpinang, Corona Bukan Aib Untuk Ditakuti

NAZAMUDIN - Pasien sembuh virus Corona di Tanjungpinang, Nazamudin (kiri) bersama Kabiro Tanjungpinang, Endra Kaputra, Selasa (7/6).
NAZAMUDIN - Pasien sembuh virus Corona di Tanjungpinang, Nazamudin (kiri) bersama Kabiro Tanjungpinang, Endra Kaputra, Selasa (7/6). (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Keyakinan inilah yang membuat dia bersama keluarga tidak lagi mencemaskan ancaman dari Covid-19 tersebut.

“Kami yakin saja, Allah pasti jaga. Kalau Allah mau ambil, pasti Dia akan ambil,” ungkap pria berjanggut itu.

Namun demikian, Nazamudin tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19 yang senantiasa diimbau oleh pemerintah.

Sikap tersebut dilakukannya untuk menghormati kebijakan pemerintah untuk mengatasi pandemic Covid-19.

Bahkan dia juga selalu menggunakan kesempatan berdakwah untuk mengajak seluruh jemaah menghargai protokol kesehatan.

“Pokoknya kalau keluar dari rumah, kami selalu pakai masker,” ujar pria yang pernah 10 kali menjalani tes PCR sebanyak 10 kali itu. (TRIBUNBATAM.id/Thomas Tonek Thomlimah Limahekin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved