CORONA KEPRI

Natuna Tunda Belajar Tatap Muka Terbatas Hari Ini, Berikut Alasannya

Pemkab Natuna mengambil keputusan untuk menunda belajar tatap muka terbatas yang sejatinya dimulai hari ini sesuai instruksi Pemprov Kepri, mengapa?

Penulis: agus tri | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Kontributor Natuna/Wina
Pemkab Natuna menunda belajar tatap muka terbatas yang sejatinya dimulai hari ini, Jumat (1/10/2021). Foto hari pertama belajar tatap muka di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Jumat (13/8/2021). 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna untuk memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tanggal 1 Oktober 2021, diundur hingga Senin pekan depan. Pasalnya pemkab Natuna memiliki kebijakan untuk memulai Pembelajaran Tatap Muka pada hari senin.

Selain itu Pemkab Natuna akan melakukan rapid test swab antigen terhadap para guru sebelum proses PTM dimulai.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah melalui sambungan telepon mengungkapkan pelaksanaan swab antigen terhadap tenaga pendidik dilakukan guna memastikan bahwa para guru dalam keadaan sehat saat Pembelajaran Tatap Muka dimulai.

"Pak Bupati ingin agar para guru dalam keadaan sehat, oleh karenanya dilakukan rapid test antigen terlebih dahulu," jelas Hikmat di Ranai, Jum'at (01/10/2021).

Pelaksanaan swab antigen ini dilaksanakan disetiap Puekesmas Kecamatan, untuk tenaga pendidik mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini hingga SLTA.

Baca juga: Dua Sekolah di Tanjung Pinang Belum Belajar Tatap Muka: Rencananya Senin 4 Oktober 2021

Baca juga: BESOK Belajar Tatap Muka, Bupati Karimun: Semoga Tak Buka Tutup Lagi

"Jadi untuk guru yang wilayahnya jauh dari Ibu Kota Kecamatan masing - masing, maka kita minta untuk melakukan swab dipuskesmas kecamatan terdekat saja," tambah Hikmat.

Sementara itu Pembelajaran Tatap Muka tetap akan dilaksanakan dengan sistem 50 persen dari kapasitas kelas.

"Tapi kalau misalnya jumlah siswa dalam satu kelas hanya 28 orang.

Kalau dibagi dua sesi maka hanya 18 orang isinya, bisa saja proses PTM kita fullkan satu kelas, namun tetap dengan mengetatkan protokol kesehatan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Natuna," ungkap Suherman.

Ia juga mengimbau kepada orang tua agar memperhatikan kondisi kesehatan anak saat akan masuk sekolah.

Bila anak dalam keadaan kurang sehat diminta agar orang tua tidak memaksa anaknya untuk mengikuti PTM.

"Intinya peran orang tua untuk memperhatikan kesehatan anak juga sangat penting.

Di sekolah guru- guru juga harus fit mengajar.

Baca juga: Sepekan Jelang Pembelajaran Tatap Muka di Kepri, Ini Pesan Jubir Satgas Covid-19

Baca juga: Kadisdik Kepri Minta Sekolah Kawal Prokes Ketat Jelang Belajar Tatap Muka Oktober 2021

Jadi ada 2 peran untuk kelancaran pelaksanaan PTM, yakni orang tua dan guru," tambah Suherman.

Dengan saling menjaga, diharapkan pelaksanaan PTM akan berjalan aman dan lancar, sehingga anak - anak tidak akan kembali Belajar Dari Rumah (BDR).

Suherman menambahkan, rencana belajar tatap muka di Natuna dipertegas dengan keluarnya Surat Edaran Gubernur Kepulauan Riau dan ditindaklanjuti dengan SE Bupati Natuna yang ditandatangani oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi pada 29 September 2021 lalu.

"Untuk syarat pelaksanaannya semua tenaga guru dan tenaga kependidikan harus sudah divaksin, selain itu siswa atau pelajar juga diwajibkan melakukan vaksinasi yang sudah memenuhi syarat usia 12 hingga 17 tahun," jelasnya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas itu, akan diterapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dimana guru dan tenaga kependidikan sebelum dilakukan PTM terlebih dahulu melakukan swab antigen atau PCR.

"Jadi, sebelum PTM terbatas dilakukan pada Senin nanti, semua guru dan tenaga kependidikan atau TU diwajibkan melakukan sweb antigen, biaya ditanggung pemerintah atau gratis, itu bertujuan meyakinkan orangtua siswa," ujarnya.

Baca juga: BEGINI Suasana Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di SMPN 3 Batam

Baca juga: Sejumlah Sekolah di Batam Belum Buka Belajar Tatap Muka, Ini Penjelasan Kepsek

Untuk mekanisme pelaksanan pembelajaran tatap muka, lanjut Suherman akan dilakukan secara terbatas yaitu maksimal hanya 50 persen dari kapasitas ruangan dan dilakukan dalam beberapa sesi.

"Sesi itu dibuat agar tidak terjadi kerumunan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Bunguran Timur, Prihatno Budi Riyanto menyampaikan bahwa, pihaknya telah diap untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut.

"Untuk pelaksanaan PTM terbatas nanti, para guru dan TU akan melakukan sweb antigen atau PCR, selain itu tempat cuci tangan sudah kami siapkan.

Kursi juga sudah kita atur jaraknya. Jadi kita sudah siap," ucapnya.

Di sisi lain, setelah hampir dua tahun pembelajaran dilakukan secara Daring, Prihatno mengaku pembelajaran secara daring tersebut dinilai kurang efektif.

"Mudah-mudahan lah dengan dilakukan PTM terbatas pada Senin nanti, itu bisa terus berkelanjutan.

Soalnya kalau pembelajaran dilakukan secara Daring itu kurang maksimal," harapnya.(TribunBatam.id/Wina/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Natuna

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved