Sederet Bukti Laut Natuna Begitu Seksi di Mata Banyak Negara, Kapal Asing Sibuk di Sana!

Perairan Natuna yang masuk wilayah Indonesia tergolong seksi di banyak negara. Selain sumber daya alam berupa ikan, cadangan gas terbesar ada di sana

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Kapal Coast Guard China 5204 akhirnya bergerak keluar ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara, Senin (14/9/2020) 

Dua lainnya adalah Sembilang yang dioeprasi Mandiri Panca Usaha dan Northwest Natuna oleh Santos.

Baca juga: Kapal Ikan Vietnam Ditangkap Korpolairud Baharkam Polri di Laut Natuna

Baca juga: HUT RI ke-76, Dua Kabupaten di Laut Natuna Utara Kibarkan Bendera di Bawah Laut

Sementara itu, data sistem pemantauan bertajuk Skylight mencatat jumlah kapal asing yang masuk ke perairan Natuna bisa mencapai 1.000 per hari.

Dilansir dari CNN pada 7 Januari 2020, berdasarkan sampel yang dilakukan pada tahun 2019, jumlah kapal asing yang masuk mencapai 1.647 kapal per hari pada April, 810 kapal di Mei, 580 kapal di Juni dan 768 kapal di Juli.

Merujuk pada ketentuan wilayah aktivitas kapal asing di perairan Natuna sebenarnya ilegal.

Konvensi Hukum Laut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS) telah menetapkan perairan Natuna sebagai Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia.

Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sebenarnya sempat melempar nota protes kepada China, salah satu negara yang kapal nelayannya masuk ke perairan Natuna.

Sialnya China mengklaim hal itu tidak melanggar hukum karena perairan Natuna merupakan bagian dari kawasan Laut China Selatan yang sah, meski ada Konvensi PBB.

Sementara Malaysia, tak pikir panjang untuk mendaftarkan sengketa wilayah di Laut China Selatan kepada PBB pada Desember 2019.

Secara total sengketa di kawasan itu melibatkan China, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Filipina,dan Indonesia.

Baca juga: Kapal Ikan Asing Vietnam Keruk Hasil Laut Natuna Utara, Sebulan Bisa Angkut 40 Ton Ikan

Baca juga: Terbentuk dan Bubarnya Resimen Cakrabirawa, Pasukan Elite Panculik 7 Jenderal Pada G30S

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan Natuna memang jadi rebutan banyak negara karena potensi sumber daya laut yang menggiurkan.

Eksplorasi sejak 1960-an

Diberitakan Harian Kompas pada Juni 2016, Haposan Napitupulu, mantan Deputi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas, menjabarkan kalau laut Natuna memiliki cadangan minyak dan gas sangat besar.

Salah satu blok migas di Natuna yang cadangannya sangat besar lapangan gas Natuna D-Alpha dan lapangan gas Dara, yang kegiatan eksplorasinya telah dilakukan sejak akhir 1960-an.

Ketika itu salah satu perusahaan migas Italia, Agip, melakukan survei seismik laut yang ditindaklanjuti dengan melakukan 31 pengeboran eksplorasi.

Kegiatan itu berhasil menemukan cadangan migas terbesar sepanjang 130 tahun sejarah permigasan Indonesia dengan cadangan gas 222 triliun kaki kubik (TCF) dan 310 juta bbl minyak, dengan luas 25 x 15 km2 serta tebal batuan reservoir lebih dari 1.500 meter.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved