Panglima TNI ke Kepri, Gubernur Ansar Sebut Jadi Amunisi Baru bagi Kepri
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyebut kehadiran Panglima TNI Marskal TNI Hadi Tjahjanto di Kepri menajdi amunisi baru bagi Kepri
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
Berdasarkan semua indikator tersebut, lanjut Gubernur, kini Provinsi Kepri menjadi satu-satunya Provinsi yang PPKM-nya turun level dari III, ke II sampai sekarang akhirnya berada di level 1.
"Insya Allah Rabu besok pemerintah pusat akan mengumumkan hasil assesment levelisasi PPKM terbaru. Dan kita yakin akan ada penambahan sejumlah daerah di Kepri yang akan mengikuti jejak Kota Tanjungpinang, turun ke level I.
Hal inilah yang akan menjadi modal dasar kita dalam menjalankan program pemulihan ekonomi nantinya," kata Ansar.
Gubernur juga melaporkan jika keberhasilan Provinsi Kepri dalam melaksanakan program vaksinasi tidak terlepas dari andil jajaran TNI dan Polri. Masing-masing instansi itu menyelenggarakan program vaksinasi massal dengan slogan-slogan yang membangun. Seperti TNI AD dengan slogan 'serbuan vaksinasi TNI', kemudian dari Korem dengan slogan program 'vaksinasi Gurindam 12' .
Selain itu TNI AL juga membuat program vaksinasi yang dinamai dengan 'serbuan vaksinasi bagi masyarakat pesisir'.
Begitu juga TNI AU yang menggelar vaksinasi massal bagi internalnya. Sedangkan Polri menggelar vaksinasi presisi yang dinamai dengan 'Nasi Kapau' atau program vaksinasi menjangkau pulau.
Resmikan Markas Kogabwilhan
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menghadiri peresmian Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Makogabwilhan) I, II dan III serta peresmian Monumen Tri Matra di Dompak, Tanjungpinang, Selasa (12/10/2021).
Setelah diresmikan, khusus untuk monumen Tri Matra langsung dihibahkan dari TNI kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, pembentukan Kogabwilhan I, II dan III merupakan representasi konsep interoperasibilitas TNI. Terutama dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang dinamis.
Kogabwilhan menjadi manivestasi keterpaduan antara kekuatan dan kemampuan TNI sebagai alat pertahanan negara dalam menghadapi berbagai ancaman yang semakin beragam.
Panglima TNI itu mengatakan, sejak dibentuk pada 27 September 2019 yang lalu, Kogabwilhan telah berfungsi secara aktif menjadi Kotamaops (Komando Utama Operasi) TNI dalam melaksanakan operasi militer maupun operasi militer selain perang diwilayah tanggung jawab masing-masing.
Pemilihan lokasi Markas Kogabwilhan sendiri telah direncanakan secara matang, dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek. Salah satunya, korelasinya dengan program pembangunan yang dicanangkan pemerintah untuk membangun Indonesia dari pinggiran.
"Dengan Konsep desentralisasi, menjadi salah satu pertimbangan strategis di samping perhitungan taktis untuk meningkatkan daya tangkal, memperkuat kolaborasi serta memperpendek rantai komando dan logistik di saat krisis," tegas Hadi.
Baca juga: Panglima TNI ke Kepri, Resmikan 3 Markas Kogabwilhan di Dompak Tanjung Pinang
Baca juga: Rencana Panglima TNI ke Kepri, Gubernur Gelar Rakor Hingga Tinjau Lokasi
Menurutnya, kehadiran Markas Kogabwilhan I di Tanjungpinang, Markas Kogabwilhan II di Penajam Pasir dan Markas Kogabwilhan III di Timika, menjadi bentuk kehadiran negara untuk melindungi integritas dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan segenap bangsa.