HUMAN INTEREST

JATUH Cinta Sejak Pertama Kali Datangi RSOB, dr Nurul Widiati SpM Wujudkan Mimpi Jadi Dokter RSBP

dr Nurul Widiati, SpM atau dokter Nuri menceritakan kisahnya saat pertama kali datang ke RSOB hingga jatuh cinta dan bermimpi menjadi dokter.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
dr Nurul Widiati, SpM atau dokter Nuri menceritakan kisahnya saat pertama kali datang ke RSOB hingga jatuh cinta dan bermimpi menjadi dokter. 

Dan ini sebaiknya dilakukan terhadap semua pasien, bukan hanya pasien di ruang kelas VIP (Very Important Person).

Tentunya yang tidak kalah penting adalah masalah ketepatan waktu.

Bagaimana dia harus menjaga layanan yang tepat waktu sehingga pasien tidak menunggu lama di rumah sakit.

Bahkan bulan September 2021 lalu, Nuri berhasil masuk ke dalam 5 besar dokter yang konsisten menjaga waktu tunggu pasien di RSBP.

Masalah waktu menjadi kunci utama apakah pasien berkenan datang kembali, baik untuk kontrol, berobat kembali, ataupun merekomendasikan dokter tersebut ke pasien lain.

Iklan terbaik adalah pengalaman kepuasan pasien, yang akan diceritakan kepada orang lain.

Inovasi yang Nuri lakukan khususnya di bidang layanan mata, sesuai dengan visi RSBP untuk menjadikan rumah sakit BP Batam sebagai salah satu etalase pelayanan kesehatan Indonesia berstandar internasional dalam mendukung terwujudnya kawasan tujuan investasi terkemuka di Asia Pasifik, Nuri menjalani fellowship di bidang vitreoretina pada tahun 2018.

Tujuannya untuk merintis layanan vitreoretina agar pasien yang membutuhkan layanan tersebut tidak perlu dirujuk ke luar kota, atau bahkan kita dapat melayani pasien yang berada di luar kota. 

Saya tidak yakin akan didukung oleh rumah sakit pada saat itu, namun saya berharap jika sumber daya manusia sudah ada, pasti dukungan rumah sakit akan didapatkan seiring berjalannya waktu.

Sampai akhirnya situasi pandemi terjadi, dan pastinya, “Never let a good crisis go to waste”, disaat yang bersamaan masyarakat yang biasanya pergi untuk berobat ke negara tetangga tidak lagi bisa untuk pergi kesana. 

Disitulah saya merasa yakin bahwa layanan ini cukup bermanfaat untuk masyarakat. Sekarang RSBP sudah mempunyai alat vitrektomi yang dapat digunakan untuk operasi vitreoretina.

Memang masih banyak hal yang harus dilengkapi sampai akhirnya layanan ini dapat mulai berjalan, salah satu hambatannya adalah ketidaksediaan sumber daya perawat asisten operasi untuk layanan tersebut yang menjanjikan. 

Apalagi menurut dia dengan pengembangan fasilitas kesehatan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Batam, tentu kita masih harus terus memikirkan bagaimana meningkatkan kepuasan dan kesembuhan pasien. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved