CORONA KEPRI
6.000 Lansia di Batam Belum Divaksin, Dinkes Bakal Turun ke Perumahan Upgrade Data
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam ada 6.000 lansia yang belum mendapat vaksin. Dinkes akan segera melakukan upgrade data lansia.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kota Batam terus menggencarkan vaksin Covid-19 untuk lansia (lanjut usia).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam ada 6.000 lansia yang belum mendapat vaksin.
"Provinsi Kepri masih level 2, jadi kami diminta untuk mengejar target vaksinasi lansia ini, agar bisa mengangkat capaian provinsi, sehingga bisa turun ke level 1," ujar Didi saat dijumpai di acara Kunjungan Kerja BKKBN di RS Hj. Bunda Halimah, Selasa (2/11/2021).
Diakuinya saat ini sebenarnya untuk target vaksinasi lansia yang sudah divaksin sudah mencapai 71 persen dari target lebih kurang 20 ribu lansia.
Angka ini, lanjutnya, sudah memenuhi syarat untuk penentuan Batam menjadi level 1.
Dari target yang belum divaksin tersebut akan didata kembali, dan dibelah untuk mencari lansia yang tidak bisa dan terkendala untuk menerima vaksin.
Hal tersebut bisa disebabkan karena penyakit bawaan yang diderita lansia.
Baca juga: SISWA SD di Batam Segera Divaksinasi Covid-19, Dinkes Data Anak Usia 6 hingga 11 Tahun
Baca juga: BATAM Nihil Kasus Baru Covid-19, Dua Pasien Sembuh Tersisa 4 Orang Jalani Perawatan
"Jadi kami sangat berhati-hati tentunya. Data akan diupgrade lagi, dari total enam ribu tersebut berapa orang yang masih bisa divaksin," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya bersama petugas di Puskesmas akan turun ke perumahan dan mencari lansia yang belum divaksin tersebut, agar capaian bisa lebih baik.
Didi mengakui ada perbedaan angka capaian vaksinasi lansia di Kementerian Kesehatan yang di-posting.
"Angka kami sudah 71 persen, namun di Kemenkes itu 62 persen. Saya tidak tahu mereka pakai angka kapan itu. Tapi secara target untuk level 1 sudah bisa, karena hanya 60 persen minimal untuk bisa level 1," sebutnya.
Ia mengakui target vaksinasi lansia tidak bisa berjalan 100 persen. Kendati demikian diharapkan capaian bisa lebih maksimal dari capaian yang sudah ada saat ini.
"Kami upayakan secepatnya pendataan, dan pelaksanaan vaksinasi lansia ini. Kalau 100 persen tak bisa jika ada lansia yang terkendala untuk divaksin," katanya.
Siswa SD Segera Divaksin
Pemerintah berencana melakukan vaksinasi kepada anak-anak yang duduk di bangku kelas 1-5 sekolah dasar (SD).
Menindaklanjuti hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam akan mendata total anak usia 6-11 tahun yang akan mendapatkan vaksinasi.
"Kalau data tidak ada masalah. Kemarin kami sudah minta ke Disdukcapil, tapi katanya nanti akan dikirim. Mungkin lagi finalisasi data untuk anak usia 6-11 tahun ini," ujar Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi saat berada di RS Hj. Bunda Halimah, Selasa (2/11/2021).
Diakuinya pemerintah berencana melanjutkan program vaksinasi kepada anak-anak. Sebelumnya vaksin sudah diberikan kepada anak usai 12-17 tahun.
Untuk penyediaan data nanti akan dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Batam. Berdasarkan informasi pelaksanaan akan digelar awal tahun 2022 mendatang.
Didi mengatakan jenis vaksin yang rencananya akan diberikan kepada pelajar SD tersebut adalah vaksin jenis Sinovac.
Ini merupakan kabar baik, bahwa saat ini vaksinasi Covid-19 penting bagi anak, karena sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka
Meski saat ini tren kasus Covid-19 terus menurun, bukan berarti pandemi berakhir.
Baca juga: BATAM Nihil Kasus Baru Covid-19, Dua Pasien Sembuh Tersisa 4 Orang Jalani Perawatan
Baca juga: Kadinkes Akui Stok Vaksin Sinovac di Kepri Menipis
Untuk itu, perlu perlindungan kepada anak-anak untuk mendapatkan vaksinasi, agar Herd Immunity semakin baik.
Sehingga bisa mampu bertahan dari serangan virus Covid-19.
"Penyebaran virus kepada anak itu ada. Dan mereka juga memiliki interaksi dengan orangtua. Sehingga harus dan perlu perlindungan dalam tubuh mereka, agar bisa menangkis serangan virus," bebernya.
Selain itu, vaksinasi menjadi salah satu syarat dalam perjalanan baik darat, laut maupun udara. Sehingga perlu rasanya anak-anak untuk mendapatkan vaksin.
"Semoga bisa terlaksana nantinya, dan orangtua diharapkan mendukung program tersebut, guna menyukseskan vaksinasi anak-anak ini," terangnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan vaksin Sinovac, baik itu CoronaVac dan vaksin Covid-19 Bio Farma, untuk digunakan pada anak usia 6-11 tahun. Persetujuan ini diberikan atas pertimbangan hasil penilaian terhadap aspek efikasi dan keamanannya.
Stok Sinovac di Kepri Menipis
Sementara itu, Indonesia dikabarkan kedatangan 4 juta dosis vaksin tambahan berjenis Sinovac, Senin (1/11/2021) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau (Kepri), Mohammad Bisri, mengakui stok vaksin Sinovac di Kepri saat ini menipis.
Dari stok vaksin sekitar 300.000 dosis yang dimiliki Kepri saat ini, kebanyakan berjenis AstraZeneca.
"Iya, sedang menipis yang Sinovac. Tetapi katanya datang lagi stoknya, nanti Kepri menerima sesuai permintaan kita saja. Karena kita nggak mau minta terlalu banyak sekaligus nanti takutnya expired," ujar Bisri ketika dihubungi, Selasa (2/11/2021).
Menurutnya, stok vaksin Sinovac yang ada saat ini masih difokuskan untuk percepatan vaksinasi dosis kedua.
Apabila ada permintaan vaksinasi dosis pertama di Kepri, jumlah ketersediaan vaksinnya akan dihitung terlebih dahulu apakah mencukupi untuk memenuhi vaksinasi dosis lengkap.
Selain itu, pihaknya saat ini juga tengah menggesa capaian target vaksinasi bagi para lansia.
Seperti diketahui, capaian vaksinasi lansia di Kepri saat ini masih di bawah target memadai yang ditetapkan Satgas Covid-19 Nasional, yakni berkisar 54 persen dari 60 persen.
"Untuk penggunaan Sinovac kita fokuskan dulu mengejar vaksinasi dosis dua," ujar Bisri.
Baca juga: RS HJ Bunda Halimah Batam Jadi Rumah Sakit Unggulan Layanan KB & Vaksinasi Covid-19 Bagi Keluarga
Baca juga: Binda Kepri dan BKKBN Gelar Vaksinasi Covid-19 Untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Ia juga mengatakan, dari tujuh kabupaten/kota se-Kepri, distribusi vaksin paling banyak dialokasikan untuk Kota Batam. Adapun stok vaksin di Batam sendiri, hingga 1 November 2021 mencapai 87.029 dosis, yang terdiri dari 6.639 dosis vaksin Sinovac, 77.737 dosis vaksin AstraZeneca, 2.561 dosis vaksin Moderna dan 91 dosis Pfizer.
Capaian vaksinasi di Batam saat ini berada di presentase 86,15 persen atau sudah sebanyak 781.670 orang divaksin dosis pertama. Sedangkan dosis kedua mencapai 69,69 persen atau sekitar 632.283 orang telah divaksin. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi/Hening Sekar Utami)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam