Perahu Tenggelam di Bengawan Solo, Bawa 17 Penumpang hingga Aksi Heroik Novi Andi
Perahu penyeberangan Tuban-Bojonegoro tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Rabu (3/11) lalu. Perahu yang dikemudian Kasian membawa sekitar 17 penumpang
Secara spontan, ia lalu menggapai bayi itu dengan tujuan untuk menyelamatkan hingga akhirnya terseret arus hingga ke tepian.
"Ya saya langsung gapai bayi tersebut dari pelukan ibunya, saya ajak berenang, alhamdulillah bisa selamat," terangnya.
Ia tak merasakan ada keanehan atau firasat apapun mengenai akan terjadinya tragedi kapal yang ditumpanginya tenggelam.
Sebab, sehari-hari ia biasa menggunakan jasa perahu penyeberangan untuk berangkat bekerja dari Tuban ke Bojonegoro.
Dengan naik perahu penyeberangan, ia bisa menghemat waktu untuk sampai di tempat kerjanya.
"Tidak merasakan keanehan apapun, saya biasa saja," pungkas Andi menceritakan detik-detik kapal tenggelam.
Data yang dihimpun, bayi tersebut anak dari pasangan Basori (54) dan Tasmiatun (34), warga Desa Maibit, Kecamatan Rengel. Mereka akan berangkat untuk hajatan ke Bojonegoro, juga mengajak kakaknya Abdul Hadi atau Aab (9).
Namun, Basori belum ditemukan. (Surya.co.id/M Sudarsono)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kapolda Jatim Ungkap Penyebab Tenggelamnya Perahu Penyeberangan Tuban-Bojonegoro di Bengawan Solo,
dan judul Kisah Heroik Andi, Penumpang Kapal Tenggelam di Tuban yang Selamatkan Nyawa Balita