Usut Dugaan Kekerasan di SPN Dirgantara Batam, KPAI: Sepakat Dibentuk Tim Khusus
Komisioner KPAI Retno sebut dari hasil rapat, sejumlah pihak sepakat dibentuk tim khusus terkait kasus dugaan kekerasan di SPN Dirgantara Batam
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
Bantah Ada Sel di Sekolah
Sementara itu, Kepala SPN Dirgantara Batam Dunya Harun buka suara.
Itu terkait laporan 10 orangtua peserta didik SPN Dirgantara Batam ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan KPPAD Kota Batam.
Kepala Sekolah SPN Dirgantara Batam Dunya Harun saat ditemui Tribun Batam mengatakan, ruangan yang disebut sebagai ruangan sel tersebut tidak benar.
Ia mengaku ruangan itu tidak disebut sel. Namun lebih kepada ruangan konseling yang diperuntukkan untuk membina ketika siswa melanggar peraturan yang telah dibuat oleh sekolah.
"Ruangan itu kami sebut sebagai ruangan konseling. Ketika siswa melanggar peraturan, baik itu peraturan ringan maupun berat," ujar Dunya, Kamis (18/11/2021) sore.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ketika siswa melanggar peraturan maka mereka akan dimasukkan ke dalam ruang konseling itu untuk sementara waktu. Lalu ketika memasuki masa pembelajaran, siswa akan dikeluarkan untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan siswa yang lain.
"Adapun siswa yang menjalani konseling di ruangan itu bervariasi. Tergantung pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Pelanggaran ringan 7 hari, pelanggaran sedang 14 hari dan pelanggaran berat yakni 21 hari. Mereka kita bina di ruangan konseling tersebut," jelas Dunya.
Dunya mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya akan duduk bersama pihak orangtua siswa dengan KPAI untuk meluruskan persoalan ini.
"Kita tetap berusaha yang terbaik. Biar sama-sama enak dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Pantauan TribunBatam.id, di SMK Penerbangan SPN Dirgantara Batam tampak seperti biasa dan tidak ada aktivitas berarti di luar lokasi sekolah.
Di dalam sekolah terlihat ada beberapa guru dan staf sedang melakukan aktivitas seperti biasa.
Di pintu masuk, ada dua orang siswa sedang melakukan penjagaan.
Sedangkan di lantai empat, tampak 2 ruangan konseling yang kosong dan tidak ada orang di dalamnya.
Sementara itu pantauan Tribun Batam di ruangan yang disebut ruang konseling, terlihat ada satu tempat tidur dan satu bantal berwarna kuning.