BATAM TERKINI

KERAP Jadi Korban Pembalakan Liar, Hutan Mangrove Pulau Kepala Jeri Batam Kian Mengenaskan

Pembalakan liar mangrove di Pulau Kepala Jeri, Belakang Padang tiap bulan kian marak. Kini area hutan kian menipis akibat ilegal logging.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Muhammad Bin Dola bersantai bersama warga di dermaga Pulau Kepala Jeri pada sore hari. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pembalakan liar pohon mangrove bakau di Kepulauan Batam, tepatnya di Desa Pulau Kepala Jeri Kelurahan Pulau Kasu yang ada di Kecamatan Belakang Padang setiap bulannya kian marak. 

Tanaman bakau yang semula luas, kini terus tergerus dan semakin menipis oleh ulah orang tidak bertanggung jawab.

Berikut ini pengalaman jurnalis TRIBUNBATAM.id, Beres Lumbantobing saat berkunjung ke Pulau Kepala Jeri :

Pulau Kepala Jeri awalnya adalah pulau dengan hutan mangrove yang lumayan luas. Namun kini, pulau tersebut terlihat berbeda karena hutan bakau di tempat ini kian memprihatinkan.

Kondisi ini saya saksikan langsung dalam kegiatan jelajah ‘Selat Malaka’ saat melintasi perairan antar pulau demi pulau yang ada di Kelurahan Pulau Kasu, Belakang Padang, Batam itu.

Beberapa pulau yang saya lewati tidak berpenghuni.

Saya menjumpai nelayan pulau yang mencari ikan, saya pun melambaikan tangan dan dibalas oleh nelayan, itu pula lah yang membuat saya semakin senang untuk terus melintasi lautan luas itu.

Saya menyaksikan betul bagaimana aktivitas di perairan itu, melihat kapal-kapal yang melintas.

Ada kapal tanker hingga kapal nelayan kecil sedang melaut.

Tidak jauh dari alur laut lintasan kapal saya, terlihat jelas kapal kapal Super Tanker, kargo dan kapal pesiar berhenti atau lego jangkat di perairan OPL itu.

Selain itu, disana juga ada sejumlah kawasan industri, aktivitas lautnya tampak teramat sibuk.

Itu pula lah yang menobatkan pulau Batam menjadi pusat industri dan jalur perdagangan internasional. Maka tak heran Batam menjadi pusat perhatian selama ini.

Ada puluhan pulau yang ada di Pulau Batam itu terlihat ditumbuhi mangrove, namun sejumlah pulau yang berada di perairan perbatasan ‘Selat Malaka’ tumbuhan mangrovenya mulai terbatas.

Baca juga: CEK 14 Lokasi Vaksinasi Covid-19 Khusus Warga yang Belum Vaksin Dosis 1 dan 2 di Kabupaten Karimun

Baca juga: HARGA Tiket dan Jadwal Penerbangan dari Batam ke Jakarta dan Kota Lainnya, Penerbangan Sabtu (20/11)

“Apa nak jadi kalau macam gini terus, pemerintah tidak tegas. Kalau mau dijaga dan dilestarikan tutup itu dapur arang yang ada di Batam,” ujar sala seorang warga Pulau Panjang, Muhammad Bin Dola. 

Kapal yang saya tumpangi terus melintas melewati jalur perairan ‘Selat Malaka’.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved