BATAM TERKINI

KERAP Jadi Korban Pembalakan Liar, Hutan Mangrove Pulau Kepala Jeri Batam Kian Mengenaskan

Pembalakan liar mangrove di Pulau Kepala Jeri, Belakang Padang tiap bulan kian marak. Kini area hutan kian menipis akibat ilegal logging.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Muhammad Bin Dola bersantai bersama warga di dermaga Pulau Kepala Jeri pada sore hari. 

Saya mengamati betul dan mendata nama nama pulau terluar di Selat Malaka itu, yang akan menyita pandangan mata, selain kapal-kapal tanker melintas dan berlogo jangkar di perairan itu beberapa pulau sudah mulai terkikis oleh abrasi deru ombak.

Termasuk Pulau Pelampung.

Pulau yang yang semula memiliki luas +-10 ribu M2 tersebut, kini hanya tersisa luas tanah kurang lebih 7 ribu M2 itu pun bukan semuanya berbentuk tanah gundukan atau pasir 

Warga sekitar pulau, kerap mengaku geram dan kesal.

Pasalnya, mereka sering menyaksikan aktivitas pembalakan hutan mangrove di sejumlah pulau yang ada di Batam

“Siapa yang tak kesal coba, di pulau itu saya tinggal dan hidup. Ada pula orang datang menebang pohon bakau. Saya bilang mereka supaya tak dipotong tapi tak ada direspon, kadang saya sampai ribut sama mereka,” ungkap Muhammad Bin Dola. 

Para pembalak hutan mangrove itu, kata Dola, mereka menggunakan alat mesin Singso.

Lengkap dengan kapal pengangkut. Aktivitas itu dilakukan pembalak hutan yang didatangkan dari luar daerah. 

“Tak kenal saya siapa mereka, mereka bilang hanya bekerja untuk bosnya. Mereka, ada yang didatangkan dari Selat Panjang, Sumbar dan Padang,” sebut Dola dengan nada kesal.

Andai saja jika mereka warga pulau sekitar, maka Dola akan hentikan perbuatan pembalakan hutan mangrove. 

Untuk menghentikan perbuatan para pembalakan, Dola mengaku sudah menyampaikan hal itu kepenegak hukum.

Termasuk ke polisi kehutanan dan kepolisian, namun tak membuat efek jerah kepada pelaku Ilegal loging.

Justru yang terjadi sebaliknya, para penebang mangrove semakin menjadi jadi.

Meski pembalakan hutan mangrove tidak terjadi setiap hari, namun secara perlahan jumlah pohon mangrove yang digasak para perusak lingkungan itu terus menipis.

Dola mengaku, kegiatan penebangan semakin liar terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved