JELAJAH PULAU

NASIB Pulau Kepala Jeri Batam, Kian Lama Kian Sepi

Serial “Liputan Jelajah Pulau Terluar Selat Malaka” kali ini menggambarkan kondisi Pulau Kepala Jeri, Kelurahan Pulau Kasu, Pulau Belakangpadang.

TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Pulau Kepala Jeri, jika berlayar dari Sekupang, melewati perairan Tanjunguncang, tempat kapal-kapal tangker besar sandar di area kawasan shipyard itu. 

Kami pun memasuki sungai kecil kepala jeri yang ternyata sangat panjang, sekitar 1,5 mil dan di pinggirannya hanya hutan bakau.

Melewati sungai ini seperti film-film perang Vietnam atau sungai Amazon.

Mungkin suatu saat ada juga produser film yang syuting di Pulau Kepala Jeri ini. Tak mudah masuk ke pulau ini lantaran alurnya sempit dan dangkal.

Sampai akhirnya kami tiba di dermaga pulau. Sangat sepi, seperti pulau mati tak ada penghuni.

Dermaganya terlihat bak bangunan tua yang ditinggal perang.

Saat kami berjalan ke darat, kami di sambut oleh Ketua RW Rahmat dan Ketua RT Udin di Pulau Kepala Jeri.

Setelah berkenalan, kami pun diajak berkeliling pulau. Semakin masuk ke dalam pulau, barulah kami melihat kehidupan.

Jalan di pulau Kepala Jeri dibangun seadanya, berbahan dari cor semen terlihat terawat. Di kiri kanan jalan tersusun rumah yang tertata rapi.

Walau banyak dari bangunan rumah yang terbuat dari kayu, tapi terlihat rapi.

Sebagai pulau Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) Pulau Kepala Jeri yang berada di Kelurahan Kasu, Kecamatan, Belakang Padang, Kota Batam.

Pulau ini juga berhadapan langsung dengan dua negara tetangga, Singapura dan Malaysia.

Penamaan Pulau Kepala Jeri, bila dilihat dari peta Indonesia disebutkan menyerupai lima jari tangan manusia.

Beberapa fasilitas cukup tersedia di pulau ini.

Yakni Puskesmas Pembantu (Pustu), namun sepi dan tidak terlihat kegiatan dari luar.

Mungkin tak ada pasien.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved