JELAJAH PULAU
NASIB Pulau Kepala Jeri Batam, Kian Lama Kian Sepi
Serial “Liputan Jelajah Pulau Terluar Selat Malaka” kali ini menggambarkan kondisi Pulau Kepala Jeri, Kelurahan Pulau Kasu, Pulau Belakangpadang.
Juga ada masjid yang sedang dipugar. Rahmat, Ketua RW Kepala Jeri mengatakan, masjid ini direnovasi oleh putra daerah yang menjadi pengusaha.
Dua tokoh masyarakat itu mengatakan kesulitan mereka adalah akses pendidikan yang minim. Anak-anak harus menyeberang ke Pulau Kasu untuk sekolah.
Kami pun diajak ke rumah keluarga seorang tokoh masyarakat pulau, Bang Hasim.
Ia menyambut kami dengan ramah. Bangunan rumah Bang Hasim cukup modern dan terawat dengan baik, terlihat kalau keluarga ini sukses sebagai Pengusaha.
Tak hanya bang Hasim, kami juga dipertemukan dengan orang tua-tua yang menjadi saksi sejarah pulau dan kawasan perairan perbatasan di sekitarnya.
Bang Hasim lahir di Kepala Jeri tetapi bermukim di Batam.
"Pulau ini kurang dikenal luas oleh masyarakat," kata Hasim memulai cerita.
“Minimnya lapangan pekerjaan serta kurangnya akses pendidikan serta komunikasi membuat pulau ini sepi seperti pulau terisolir.”
Kami juga bertemu dengan Sukarmianto, satu-satunya tenaga pengajar di pulau itu. Kami diajak ke SDN 006, sekolah satu-satunya di pulau ini.
Sekolah ini hanya ada 17 siswa SD.
Bangunan sekolah sangat memprihatinkan karena banyaknya atap yang jebol dan bocor, pintu yang dimakan rayap, menggambarkan kondisi pendidikan yang memprihatinkan.
Untuk melanjutkan sekolah ke SMP, anak-anak harus ke Pulau Kasu. Bila air surut, anak anak harus memutar jalan kaki melewati PT ATT yang jaraknya cukup jauh. “Barulah bisa naik boat untuk kesekolah " ujar Rahmat.
Rahmat juga mengeluhkan tidak adanya bantuan transportasi untuk anak-anak yang sekolah. Padahal, kata dia, anak-anak di pulau lain dapat.
“Apa karena penduduknya sedikit saya juga tak tahu, Bang," katanya.
SDN Kepala Jeri disebut “kelas jauh” lantaran masih satu induk dengan SD Negeri 006 di Pulau Kasu.