LINGGA TERKINI

38 Guru di Singkep Pesisir Menari Kreasi, Rayakan HUT PGRI dan Hari Guru di Lingga

38 guru wanita di Singkap Pesisir Lingga tampil menari dengan kostum dan properti tari saat HUT ke-76 PGRI dan Hari Guru Nasional 2021.

Penulis: Febriyuanda |
TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda
Penampilan para Guru di Singkep Pesisir yang melakukan tari kreasi di upacara HUT ke-76 PGRI dan Hari Guru Nasional, di lapangan Kantor Camat Singkep Barat, Lingga, Kamis (25/11/2021) 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Memperingati Hari Ulang Tahun ke-76 PGRI bersamaan dengan Hari Guru Nasional 2021, Pemerintah Kabupaten Lingga menggelar upacara di lapangan Kantor Camat Singkep Pesisir, Kamis (25/11/2021).

Salah satu yang menuai perhatian peserta upacara, yakni penampilan tari kreasi atau tari kolosal dari para guru SD, SMP, dan SMA di Kecamatan Singkep Pesisir.

Setidaknya ada 38 guru wanita saat itu, yang tampil menghibur para peserta upacara, dengan kostum dan properti tari yang mereka kenakan.

Dalam pertunjukan tarian itu juga, para penari membawa sebuah bunga telur dan diberikan kepada tamu undangan yang hadir saat itu.

Beberapa tamu yang hadir yakni Sekda Pemkab Lingga Syamsudi, Kadis Pendidikan Junaidi Adjam, dan juga Wakil Ketua 1 PGRI Lingga Darwis Bendaot.

Dan juga Perwakilan Kejari ataupun Polres Lingga.

Penata Tari, Boy Andika mengatakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan persiapan tersebut lebih kurang selama satu bulan.

Boy menjelaskan, dalam tarian tersebut dengan konsep mengangkat gerak tari kreasi, yang mengangkat dasar tari tradisi, terutama adat budaya.

Baca juga: Amintas Tambunan Laporkan Carolein ke Polisi, Kasus Dugaan Penganiayaan dan Pemerasan 

Baca juga: 15 Tahun Warga Bengkong Asrama Batam Tunggu Kejelasan Status Lahan, Kini Dialokasikan ke Perusahaan

Ia menyebutkan, dalam tarian itu adat budaya yang ia angkat untuk menggambarkan tentang gotong royong di acara perkawinan.

"Jadi judul tarinya 'Junjung Adat Budaya Negeri', supaya nampak bahwa kita dengan adanya guru, yang merupakan sumber ilmu dari anak-anak. Dari ilmu yang ada itu, adat budayalah yang kita utamakan," kata Boy kepada TRIBUNBATAM.id.

Melalui tarian itu, Boy menjelaskan peserta bisa tau bahwa budaya negeri itu adalah hal yang harus dijaga.

"Dan saya berharap kepada guru-guru di Singkep Pesisir ini juga untuk tarian ini dilatihkan lagi kepada anak-anaknya, sehingga tarian ini menjadi sesuatu yang dapat mengenalkan dengan anak dengan tarian, gerak tari seperti apa, dan tahu bahwa tradisi itu begitu," jelas pria yang mengajar di SD Negeri 002 Singkedijaga

Boy menyebut, beberapa properti yang dibawakan penari dari kalangan guru-guru ini, yakni sebuah pahar atau tempat bunga telur, bunga telur, dan sebuah talam.

"Pahar ini sengaja dibuat dengan cipe atau mangkok plastik, dengan tempat sendok itu digabungkan sehingga membentuk seperti pahar orang Melayu," kata Boy.

Boy menjelaskan, bunga telur merupakan sesuatu  hal yang diberikan kepada para tamu atau orang membantu, sebagai cindera mata dalam budaya orang Melayu.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved