WISATA KEPRI

Pakaian Khas Kepri Sarat Makna dan Pesan Positif Bagi Pemakainya

Berikut sejarah pakaian khas Melayu, Provinsi Kepri yang masih lestari sampai sekarang.

TribunBatam.id/Istimewa
Para pegawai Pemko Batam kenakan baju kurung khas Melayu. 

KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Budaya khas Melayu tak ada habisnya untuk dikupas.

Identik bernapaskan Islam, budaya Melayu tetap terjaga lestari di Provinsi Kepri.

Mulai dari kuliner, permainan tradisional termasuk adat istiadatnya.

Salah satu yang menarik adalah pakaian khas Melayu atau yang biasa disebut dengan baju kurung.

Pakaian ini biasa dipakai saat hari besar atau ketika menghadiri sebuah acara.

Menurut catatan sejarah, masyarakat Melayu, baik pria maupun wanita dulu hanya mengenakan penutup tubuh bagian bawah.

Lambat laun, gaya busana itu mulai berkembang.

Kaum wanita mulai melilitkan sarung di bagian dada untuk dijadikan kemben.

Baca juga: Mengenal Pernikahan Adat Melayu Kepri, Identik dengan 3 Warna Cerah

Baca juga: Kepri Punya Wisata Air Terkenal, Jadi Pilihan saat Berakhir Pekan

Para peserta upacara menggunakan baju kurung melayu, menyambut HUT ke-12 Kabupaten Kepulauan Anambas di halaman Kantor Bupati Kepulauan Anambas, di kantor Bupati, Pasir Peti, Kecamatan Siantan, Rabu (24/5/2020).
Para peserta upacara menggunakan baju kurung melayu, menyambut HUT ke-12 Kabupaten Kepulauan Anambas di halaman Kantor Bupati Kepulauan Anambas, di kantor Bupati, Pasir Peti, Kecamatan Siantan, Rabu (24/5/2020). (TRIBUNBATAM.id/RAHMA TIKA)

Para pria pun sudah mulai mengenakan celana panjang untuk sehari-hari.

Potongan celana itu menggunakan model 'Gunting Aceh' dengan panjang hanya sedikit di bawah lutut.

Seiring perkembangan zaman, pakaian masyarakat Melayu pun semakin berkembang.

Apalagi dengan adanya arus perdagangan Tiongkok, India, hingga Timur di wilayah Melayu.

Model pakaian para pedagang asing itu juga mulai diadopsi oleh masyarakat Melayu.

Baju Kurung umumnya lebih dikenal dengan Baju Melayu pada model pakaian pria.

Baju ini telah banyak digunakan pada masa kepemimpinan Sultan Muhammad Shah (1424-1444).

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved