WISATA KEPRI
Pakaian Khas Kepri Sarat Makna dan Pesan Positif Bagi Pemakainya
Berikut sejarah pakaian khas Melayu, Provinsi Kepri yang masih lestari sampai sekarang.
Sejak saat itulah baju itu menjadi primadona dan banyak dikenakan oleh anak-anak raja dan pemuka istana.
Baju Kurung Cekak Musang memiliki model leher yang tegak.
Pada belahan depan baju ini dilengkapi dengan tiga, lima, tujuh, hingga sembilan anak kancing.
Kata cekak musang menggambarkan leher baju yang memiliki model cekak dan tinggi dengan panjang 2,5 cm yang melingkari bagian leher.
Bentuk potongan leher ini dipengaruhi oleh budaya India dan Timur Tengah.

Baju ini lebih cocok digunakan untuk acara resmi.
Cara pakainya pun dimasukkan ke dalam kain samping untuk menutupi bagian bawah baju.
Pemakaian seperti itu memberikan kesan formal pada si pemakai.
Ragam wisata di Kepri sebelumnya membuat Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Buralimar optimis jika sektor andalan Kepri dalam menyumbang pendapatan daerah kembali bangkit.
Menurutnya, perlu kerja sama dari seluruh elemen untuk memajukan sektor pariwisata Kepri yang sempat terdampak pandemi covid-19.
"Kita harus optimis pariwisata Kepri akan kembali bangkit. Tidak hanya membawa dampak positif untuk perekonomian masyarakat sekitar, namun juga untuk Negara," ujarnya belum lama ini.
Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) selama pandemi covid-19.
Ini menurutnya penting agar kasus covid-19 tak lagi melonjak yang berdampak pada lesunya sektor pariwisata.
"Sekarang kan sudah lebih baik. Ada beberapa yang sudah dilonggarkan, sudah boleh dibuka. Tinggal penerapan prokesnya yang dijaga," ujarnya.(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuning Tyas)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Wisata Kepri