WISATA KEPRI

Permainan Rakyat Khas Kepri Ini Biasa Dilombakan Hingga Tetap Lestari

Kepri juga dikenal dengan aneka permainan rakyat yang masih lestari hingga saat ini. Salah satunya yang biasa dilombakan satu ini.

TRIBUNBATAM/AMINNUDIN
Perahu Jong warna warni yang siap dimainkan 

KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Bagi masyarakat Melayu di Kepri tentu tak asing dengan Perahu Jong.

Perahu Jong bahkan kerap diperlombakan setiap tahunnya di Batam dan Kepri.

Perahu Jong adalah budaya asli Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kali ini Perahu Jong menjadi tentang Tradisi Asli Nusantara.

Perahu Jong terbuat dari kayu ringan, biasanya kayu pulai untuk bahan jung.

PERAHU Jong Budaya Kepri

Perahu Jong adalah permainan tradisional khas Kepulauan Riau, khususnya bagi masyarakat pesisir.

Tidak saja sebagai permainan tradisional, perahu Jong juga termasuk olahraga.

Perahu Jong adalah miniatur perahu layar yang tidak dikemudikan manusia.

Baca juga: Kepri Punya Wisata Air Terkenal, Jadi Pilihan saat Berakhir Pekan

Baca juga: Hijaunya Sawah ada di Kepri, Selain Destinasi Wisata Dukung Ketahanan Pangan

Perlombaan Perahu Jong
Perlombaan Perahu Jong (Tribun Batam)

Atau dalam kata lain, Perahu Jong adalah perahu layar mini yang digunakan untuk permainan.

Perahu Jong ini tidak membutuhkan awak.

Layar besarnya akan beradu dengan angin untuk bisa membuatnya melaju.

Sejak kapan mulai adanya permainan jong ini, tidak ada yang mengetahuinya dengan pasti.

Hal itu seperti disampaikan di laman resmi Kemendikbud.

Jong dibuat dari kayu pulai yang bentuknya mirip dengan pohon karet.

Kayu berwana hitam keabu-abuan dengan serat berwarna kuning kecoklatan ini dipilih karena memiliki tekstur yang lunak sehingga mudah dibentuk.

Perahu layar ini memiliki 3 ukuran, yakni Jong kecil dengan ukuran 1 hingga 1,29 meter, Jong sedang berukuran 1,29 hingga 1,6 meter, dan Jong besar dengan ukuran 1,6 hingga 1,9 meter.

Agar tidak karam di tengah laut, Jong membutuhkan penyeimbang, yakni kate yang dibuat di sisi Jong.

Kate tersebut akan dihubungkan dengan batang kate, sehingga menyatu dengan badan Jong.

Bagian lain yang tak kalah penting dari perahu Jong adalah sauk.

Baca juga: Pulau Penyengat Destinasi Wisata, Pemprov Kepri Segera Benahi Infrastruktur Hingga Cagar Budaya

Baca juga: Pulau Ini Menyimpan Sejarah Kerajaan Melayu, Cicip Juga Kuliner Khasnya

Pesta Anak Pulau, Lomba Perahu Jong di Tanjung Gundap Batam
Pesta Anak Pulau, Lomba Perahu Jong di Tanjung Gundap Batam (TRIBUNBATAM.id/Nabella)

Sauk dibuat di kedua ujung Jong dan berfungsi untuk memecah ombak maupun menahan Jong dari benturan batu karang.

Untuk layar, bahan yang digunakan adalah parasut.

Selain layar berukuran besar, ada pula layar kecil bernama jeep yang letaknya berada di depan layar besar.

Jeep ini bisa diatur sesuai kehendak pemain, akan dikencangkan ataupun dikendurkan menyesuaikan dengan putaran arah angin.

Kemampuan mengatur jeep ini juga menjadi rahasia dari para pemain untuk bisa membuat Jong tetap berlayar tanpa tenggelam.

Ragam wisata di Kepri sebelumnya membuat Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Buralimar optimis jika sektor andalan Kepri dalam menyumbang pendapatan daerah kembali bangkit.

Menurutnya, perlu kerja sama dari seluruh elemen untuk memajukan sektor pariwisata Kepri yang sempat terdampak pandemi covid-19.

"Kita harus optimis pariwisata Kepri akan kembali bangkit. Tidak hanya membawa dampak positif untuk perekonomian masyarakat sekitar, namun juga untuk Negara," ujarnya belum lama ini.

Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) selama pandemi covid-19.

Ini menurutnya penting agar kasus covid-19 tak lagi melonjak yang berdampak pada lesunya sektor pariwisata.

Baca juga: Wisata Religi Kepri Ini Mampu Tampung 5 Ribu Orang, Viewnya Langsung Menghadap Laut

Baca juga: Wisata Batam Tak Melulu Pantai, Wahana Anak Ini Berada di Pusat Kota

"Sekarang kan sudah lebih baik. Ada beberapa yang sudah dilonggarkan, sudah boleh dibuka. Tinggal penerapan prokesnya yang dijaga," ujarnya.

PROSES Pembuatan

Proses pembuatan jong tidak terlalu rumit seperti membuat alat permainan yang lain.

Namun demikian apabila ingin mendapat hasil yang memuaskan pembuat harus tekun dan teliti karena ada bagian-bagian dari pembuatan ini yang harus betul-betul diperhatikan.

Cara membuatnya dapat dikatakan mudah dan alat-alat yang dipergunakannya juga sederhana.

Jong terbuat dari kayu yang sangat ringan, biasanya masyarakat setempat akan memilih kayu pulai untuk bahan jung.

Kayu pulai apabila sudah dibuat perahu jung akan mengapung di air dan dapat melaju dengan cepat kalau tertiup angin.

Adapun bagian-bagian jong adalah sebagai berikut:

1. Kate, dipasang di sebelah kiri dan kanan jung untuk keseimbangan

2. Lunas (dasar jong)

3. Luan (haluan)

4. Layar, untuk mendorong agar jong berjalan dengan cepat

5. Tali daman dan tali dogang untuk menyeimbangkan layar

6. Kemudi untuk mengarahkan jong ketempat yang dituju.

Nilai-nilai Moral

Permainan Perahu Jong sudah dikenal dan diwariskan secara turun temurun sejak masa kesultanan Riau-Lingga.

Pada umumnya permainan jong adalah permainan untuk laki-laki, baik anak-anak maupun dewasa.

Khusus untuk bertanding para pemain jung terdiri atas laki-laki dewasa.

Sedangkan anak-anak hanya bermain jung untuk mengisi waktu apabila mereka sedang bermain-main.

Jong yang akan dimainkan atau diperlombakan dibawa ke tengah laut dengan menggunakan sampan.

Apabila jong itu tidak diperlombakan cukup dibawa dengan tangan ke laut.

Dari tengah laut jong diarahkan dengan memasangkan/mengarahkan kemudi ke darat mengikuti arah angin.

Apabila angin bertiup dengan kencang jung akan melaju dengan cepat, tetapi jika angin bertiup kurang kuat maka jong itu pun jalannnya akan lambat pula.

Paling tidak dibutuhkan 2 orang untuk bisa memainkan permainan Jong.

Baca juga: Deretan Kuliner Khas Kepri, Mie Lendir hingga Teh Obeng

Baca juga: Kuliner Kepri Nan Legit Ini Sudah Terkenal Hingga Negeri Jiran, Enak Dimakan Selagi Hangat

Satu orang akan bertugas melepaskan Jong di garis start, sedang satu orang lainnya berjaga di garis finish untuk menangkap Jong.

Untuk menangkap Jong pun juga diperlukan keahlian khusus, lantaran Jong umumnya melaju sangat kencang, bahkan hingga kecepatan 40 km/jam.

Tak jarang para penangkap harus berlarian untuk bisa menangkap perahu kecil ini.

Artinya, untuk bermain perahu jong perlu kerjasama yang baik dalam satu tim.

Kekompakan adalah hal utama agar bisa menjadi yang terbaik saat bermain jong.

Selain itu, jong yang dimainkan bersama membuat banyak orang bertemu.

Artinya terjadi silaturahmi antar sesama warga masyarakat saat permainan berlangsung.

CARA Terbaik Melestarikan Perahu Jong

Keseruan bermain Jong menjadi salah satu wahana rekreasi yang menyenangkan bagi masyarakat.

Jong bukan hanya menjadi permainan rakyat yang menghibur, namun merupakan salah satu budaya yang harus tetap dilestarikan.

Cara terbaik melestarikan perahu jong bisa dilakukan dengan beragam cara.

Misalnya, dengan membuat lomba perahu jong secara rutin.

Adanya lomba akan membuat setiap orang terus ingat dan berkontribusi untuk menjaga kelestarian jong.

Selain itu yang penting pula dilakukan adalah mengajarkan kepada generasi muda bagaimana proses pembuatan jong.

Kemudian cara yang selanjutnya bisa dilakukan adalah mengungkap sejarahnya serta menjadikannya mainan anak yang rutin.

Selain cara-cara di atas, tentu ada banyak cara yang bisa dilakukan.(*/TribunBatam.id)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Wisata Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved