CORONA KEPRI

Kemenkes Waspadai Batam Soal Varian Omicron, Gejala dan Tingkat Fatalitas Masih Diteliti

Varian Omicron diketahui telah menyerang sejumlah negara di dunia. Bagaimana dengan Batam?

Kompas.com
Kemenkes mewaspadai masuknya covid-19 varian Omicron, khususnya daerah perbatasan Indonesia. Foto terkait mural bertema COVID-19 di Kemplayan, Solo, Jawa Tengah. Foto ilustrasi. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Varian baru virus Corona B.1.1.529 atau varian Omicron telah muncul di beberapa negara.

Sejak pertama kali muncul di Afrika Selatan, virus ini juga telah ditemukan di Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia dan Hongkong.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, melalui konferensi persnya, Minggu (28/11/2021) menyatakan varian baru ini belum ditemukan di Indonesia.

Untuk Kepulauan Riau (Kepri), khususnya di Batam, varian yang baru ditemukan sampai saat ini adalah varian Alpha dan Delta.

Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Batam, varian baru Alpha di Kepri mencapai 7 kasus dan varian Delta mencapai 52 kasus.

Baca juga: Dunia Belum Tenang! Ini Daftar Negara Terjangkit Varian Covid-19 Omicron dari Afrika Selatan

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kepri - Batam 7 Kasus Aktif, Tanjung Pinang 2 Kasus Corona

Sejak awal tahun, penambahan kasus varian Alpha cenderung stagnan dan varian Delta meningkat pesat.

"Varian Delta itu dari Batam, Tanjungpinang, Karimun dan Bintan. Paling banyak di Batam," ujar Budi ketika dihubungi, Senin (29/11/2021).

Meski demikian, Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam, Budi Santosa, menyatakan varian baru Omicron belum ditemukan pada sampel-sampel swab yang berawal dari wilayah Kepri.

"Untuk varian Omicron belum kami temukan," ujar Budi Santosa.

Varian Omicron diketahui memiliki transmisi penularan yang lebih tinggi dibandingkan varian-varian sebelumnya.

Namun Kemenkes RI menyatakan belum dapat mengungkapkan karakteristik gejala atau tingkat fatalitas varian tersebut, karena masih dalam tahap penelitian.

Pemerintah Pusat telah menerapkan beberapa kebijakan untuk mengantisipasi varian baru Omicron.

Salah satunya dengan mewajibkan sampel positif dari WNI atau WNA yang telah melakukan perjalanan dari luar negeri untuk dikirimkan ke Balitbangkes guna menjalani pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).

Budi Santosa menyatakan pihaknya rutin mengirimkan sampel-sampel swab dengan hasil positif ke Jakarta agar diketahui jenis varian mutasi virusnya.

Baca juga: Lingga Nol Kasus Aktif Corona, Disdik Mantap Buka Belajar Tatap Muka 100 Persen

Baca juga: Dinkes Ungkap Rahasia Pemprov Kepri Berhasil Turunkan Kasus Covid-19

Sampai saat ini BTKLPP Batam telah mengirimkan lebih dari 900 sampel ke Balitbangkes.

Ia mengungkapkan, sampel-sampel dari pelaku perjalanan luar negeri maupun Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi prioritas dan kerap dikirimkan untuk menjalani WGS.

"Kami rutin mengirim sampel WGS ke Balitbangkes, khususnya dari PMI. Protap ini sudah kami lakukan sejak tahun 2020 lalu," jelas Budi.

Meski, Budi mengakui temuan sampel yang positif Covid-19 saat ini sudah mulai menurun jumlahnya.

Sehingga BTKLPP Kelas I Batam tidak dapat mengirimkan sampel rutin setiap bulan.

Pihaknya masih akan mengumpulkan beberapa sampel baru dengan kriteria tertentu, untuk kemudian dikirim ke Jakarta pada awal Desember 2021 mendatang.

UPDATE Covid-19 Kepri

Jumlah kasus aktif covid-19 di Kepri tersisa 10 orang hingga 28 November 2021.

Batam diketahui menyumbang 7 kasus aktif corona.

Sementara ibu kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang memiliki 2 kasus aktif.

Sisanya satu kasus berasal dari Kabupaten Karimun.

Baca juga: Malaysia Temukan Varian Delta Plus, Kadinkes Batam Soroti Kedatangan PMI

Baca juga: Pemko Tanjung Pinang Kejar Capaian Vaksinasi Corona Buat Lansia, Baru 75,30 Persen

Hanya Kabupaten Bintan, Lingga, Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas saja yang tercatat nihil kasus aktif virus corona.

Satgas covid-19 Kepri juga mencatat total kasus konfirmasi di Kepri berjumlah 53.878 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 25.927 berasal dari Batam.

Tanjungpinang berjumlah 10.230 orang, Kabupaten Bintan 5.583 orang.

Kabupaten Karimun 5.487 orang, Kabupaten Kepulauan Anambas 1.846 orang, Kabupaten Lingga 2.310, dan Kabupaten Natuna 2.495 orang.

Sementara pasien sembuh corona atau selesai menjalani isolasi akibat Covid-19 di Kepri berjumlah 52.109 orang.

Kemudian pasien meninggal dunia akibat covid-19 sebanyak 1.759 orang.

Sampai dengan 28 November 2021, hanya masih Kabupaten Lingga yang bersetatus zona hijau.

Sementara 6 kabupaten/kota di Kepri masih berstatus kuning.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri sebelumnya memastikan menurunnya angka kasus dan penyebaran Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat ini dikarenakan mulai membaiknya penanganan.

Baca juga: Vaksin Dosis Kedua Tak Mempan Hadapi Covid-19, Epidemiolog Sebut Perlu Dosis Ketiga, Benarkah?

Baca juga: Covid-19 Delta Plus Sudah Masuk Malaysia, Ini 5 Fakta tentang Turunan Virus Corona Tersebut

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Provinsi Kepri, M. Bisri.

"Baik pada proses pelacakan, deteksi survelian, hingga pencegahan di pintu-pintu masuk baik itu di pelabuhan dan bandara di Kepri," sebutnya, Minggu (28/11/2021).

Tidak hanya itu, membaiknya pelajaran tracing bagi yang kontak erat oenderita juga berjalan sangat baik dan maksimal.

"Sehingga hasilnya saat ini kepri masuk pada daerah yang memiliki indikator penanganan terbaik dan terpenuhi," ujarnya.

Bisri menyebutkan, selain upaya tersebut, pelayanan di sejumlah rumah sakit juga sudah berjalan sesuai prosedur dan maksimal ditembah progres vaksinasi yang semakin hari semakin meningkat.

Ditambahkannya lagi, prilaku masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan sudah terus semakin baik dan sadar pentingnya itu.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Endra Kaputra)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved