BATAM TERKINI
NASIB UMK Batam 2022, Kadisnaker: Naiknya Rp 35 Ribu, Masih di Provinsi Kepri
Kadisnaker Batam mengungkap kondisi terkait perkembangan UMK Batam 2022. Benarkah UMK Batam 2022 hanya naik Rp 35 ribu?
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Nasib Upah Minimum Kota (UMK) Batam 2022 masih belum pasti.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Batam, Rudi Sakyakirti mengaku belum menerima surat pengembalian terkait UMK Batam 2022 dari Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Sebelumnya, Ansar menurut Rudi menjanjikan kepada buruh untuk segera bertemu Walikota Batam membahas tentang strukturisasi pengupahan.
Kadisnaker Batam mengungap jika Pemprov Kepri memutuskan angkan kenaikan UMK Batam 2022 sebesar Rp 35 ribu.
Dibanding UMK 2021 sebesar Rp 4.150.930.
Baca juga: Buruh Minta UMK Batam Naik Rp 4,5 Juta, Desak Gubernur Kepri Keluarkan Surat Keputusan
Baca juga: UMK Tanjungpinang 2022 Diusulkan Naik Rp 40 Ribu, Begini Reaksi SPSI Reformasi
"Kalau dibalikkan ke Batam harusnya ada suratnya ke saya, tapi sampai sekarang gak ada suratnya. Kenaikkannya Rp 35 ribu. Masih berada di Provinsi," ungkapnya, Selasa (30/11/2021).
Ansar sebelumnya meminta waktu kepada sejumlah buruh untuk mengkaji ulang terkait besaran UMK.
Saat itu sejumlah buruh menggelar unjuk rasa di kantor Gubernur Kepri, Senin (29/11).
Dalam aksi buruh di depan portal masuk Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang meminta beberapa hal.
Salah satunya UMK Batam tahun 2022 menjadi Rp 4,5 juta.
"Kami meminta UMK Batam naik 7 persen atau Rp 280 ribu, jadinya Rp 4,5 juta pada 2022," ucap Korlap aksi Suprapto.
Para buruh meminta juga Gubernur Kepri segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) UMK 2021 walapun tinggal 1 bulan lagi.
"Sebab dalam perjuangan buruh ke ranah pengadilan tata usaha negara kami menang. Jadi UMK 2021 harus naik Rp 120 ribu. Tidak apa-apa walapun tinggal 1 bulan lagi," katanya tegas.
Suprapto menegaskan, bahwa bila Gubernur tidak melakukan apa yang diinginkan tuntutan masa aksi, buruh sangat menyesalkan orang nomor 1 tersebut di Kepri.
"Gubernur Kepri harus merata kepeduliannya, kami juga kecewa. Sebab, kami pernah layangkan surat untuk diskusi, juga tidak ditanggapi. Kami sakit hati," ujarnya kesal.