Beda Inggris dan Singapura Kasus Covid-19 Varian Omicron, Britania Naikkan Level Waspada
Inggris dan Singapura sebelumnya melaporkan kasus covid-19 varian Omicron. Pemerintah Inggris bahkan menaikkan level waspada.
Secara spesifik Rencana C belum ditetapkan.
Tetapi Manchester Evening News melaporkan Rencana C meliputi diharuskannya masyarakat untuk check-in dengan aplikasi NHS Covid saat masuk pub dan restoran.
Masker juga menjadi hal wajib dipakai di semua tempat di dalam ruangan dan paspor vaksin dapat diperpanjang.
Tinjauan terhadap langkah-langkah Rencana B diharapkan dilakukan pada 5 Januari.
Sebelumnya PM mengatakan langkah-langkah "proporsional dan bertanggung jawab" dapat ditinjau sebelum itu jika dianggap perlu.
Oleh karena itu, pembatasan yang lebih ketat bisa saja diterapkan pada awal Januari tergantung pada bagaimana situasi Omicron selama musim liburan mendatang.
Dilansir Daily Star, varian Omicron diprediksi menjadi varian paling dominan dari Covid-19.
Analisis awal menunjukkan kemungkinan ada beberapa tingkat pengurangan efektivitas vaksin terhadap varian ini.
Para menteri di Inggris telah menghadapi kritik karena memperkenalkan langkah-langkah yang lebih keras.
Muncul kemarahan di Partai Konservatif yang dipicu oleh kecurigaan bahwa pembatasan baru dilakukan sebagai upaya untuk mengalihkan isu dari skandal perdana menteri.
Johnson diduga menggelar pesta staf di Downing Street selama lockdown Desember lalu.
Meskipun begitu, Profesor John Edmunds, anggota Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (Sage), mengatakan pembatasan adalah "kejahatan yang diperlukan."
Dia mengatakan kepada pengarahan Royal Society of Medicine:
"Saya pikir itu adalah kejahatan yang diperlukan… Pembatasan akan sangat merusak sebagian ekonomi, sektor perhotelan, sektor ritel khususnya – mereka akan terpengaruh."
"Sayangnya, kita harus melakukannya. Tingkat penyebaran virus ini berlipat ganda setiap dua atau tiga hari," ucapnya.