BERITA CHINA
China - AS Saling 'Serang' Buntut KTT Demokrasi, Singgung Senjata Pemusnah Massal
Ketegangan China dengan Amerika Serikat (AS) semakin menjadi saat KTT Demokrasi yang digelar selama dua hari secara virtual di Negeri Paman Sam.
Diplomat China bahkan secara berani menyurati Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) serta meminta menghentikan aktivitas pengeboran minyak dan gas (migas) di sana.
Baca juga: China Usik Laut Natuna Utara Kepri, Desak Indonesia Stop Pengeboran Migas
Baca juga: Perusahaan China hingga Amerika Serikat Sahamnya Rontok Imbas Covid-19 Varian Omicron
Yang jelas-jelas itu merupakan wilayah kedaulatan Republik Indonesia.
Kepala Badan Intelijen Inggris (MI6) Richard Moore bahkan sebelummnya memperingatkan tentang jebakan utang dan jebakan data oleh China.
Khususnya berbalut dengan kerja sama investasi.
China pun bereaksi dengan sikap prihatin Amerika Serikat dan Inggris tentang persoalan yang terjadi di China.
Lewat juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Webin, ia meminta agar G7 berhenti mengganggu kepentingan China.
Seperti diketahui, Amerika Serikat dan Inggris masuk dalam negara anggota G7.
Termasuk Jepang, Jerman, Kanada, Prancis dan Italia.
China makin terusik setelah muncul pernyataan bersama yang dikeluarkan Menteri Luar Negeri Inggris, Elizabeth Truss sebagai Ketua Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri dan Pembangunan G7 di Liverpool, Minggu (12/12/2021), menyatakan keprihatinan mereka terkait Xinjiang, Tibet, Hong Kong, Laut China Selatan, dan Taiwan.
"Posisi China mengenai masalah ini tetap konsisten dan jelas. Kami mendesak negara-negara seperti AS dan Inggris untuk menegakkan hak hidup dan kesehatan rakyat mereka dan melakukan upaya-upaya untuk mencegah lebih banyak orang kehilangan nyawanya akibat pandemi, ketimbang berbicara mengenai demokrasi dan hak asasi manusia di arena internasional,” ujar Wang seperti dilansir CGTN.
Baca juga: Penjara Super Ketat China Kebobolan oleh Orang Ini Hanya Hitungan Menit, Siapa Dia?
Baca juga: Cadangan Migas Laut Natuna Utara yang Diklaim China, Singapura Sempat Dibuat Pusing
Wang menyebut, jumlah penduduk Amerika Serikat (AS) dan Inggris sebesar sekitar 5 persen dari penduduk dunia dan memiliki perekonomian dan teknologi kedokteran yang maju.
Tetapi kedua negara tersebut, kata Wang, memiliki tingkat infeksi dan kematian akibat Covid-19 sebesar masing-masing 23 persen dan 18 persen.
Dia juga mendorong AS dan Inggris serta negara-negara lainnya untuk meninggalkan praktik-praktik seperti penahanan secara sewenang-wenang terhadap warga negara lain.
Kemudian penekanan tak beralasan terhadap perusahaan-perusahaan tertentu, serta penerapan langkah-langkah koersif yang semena-mena seperti penjatuhan sanksi unilateral yang tidak sah.
Wang menyerukan dibentuknya perdagangan internasional dan lingkungan investasi yang terbuka, inklusif, transparan, dan tidak diskriminatif.