GUBERNUR Kepri Pastikan Tak Ada Penyekatan Selama Nataru, Tapi Hal Ini Perlu Dihindari Warga
Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad misalnya menanggapi kebijakan itu dengan menegaskan bahwa selama Natal dan Tahun Baru tidak ada penyekatan.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, KEPRI – PPKM Level 3 batal diberlakukan selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Kebijakan pemerintah pusat tersebut kemudian diikuti oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad misalnya menanggapi kebijakan itu dengan menegaskan bahwa selama Natal dan Tahun Baru tidak ada penyekatan-penyekatan.
"Tidak ada penyekatan yang dilakukan selama Natal dan Tahun Baru," ujar Ansar kepada awak media, Senin (20/12/2021).
Ansar juga menambahkan, kebijakan yang sama diberlakukan untuk perjalanan antardaerah di Kepri maupun luar Kepri.
"Aturannya masih berpedoman pada PPKM Level 1, tidak ada juga larangan untuk berpergian saat Natal dan Tahun Baru," ungkap Ansar.
Baca juga: Batam Telah Capai Target 100 Persen Vaksinasi Covid-19 Dosis Satu

Namun demikian, masyarakat tetap tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan penyambutan tahun baru yang berpotensi terjadi kerumunan.
"Itu tetap tidak boleh dulu, karena kalau kerumunan itu yang kita waspadai adanya penyebaran lagi," sebut Ansar lagi.
Mantan Bupati Kabupaten Bintan 2 priode ini secara khusus mengingatkan satgas di setiap gereja untuk memantau protokol kesehatannya.
"Sesuai rapat kita bersama, FKPD juga akan menempatkan satgas di gereja-gereja dan lainnya," tandas Gubernur Kepri itu.
Senada dengan imbauan Ansar, Pastor Paroki Hati Santa Maria Tak Bernoda Kota Tanjungpinang, RD Agustinus Dwi Pramodo misalnya memastikan Satgas Covid-19 akan bekerja penuh selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Satgas yang terdiri dari remaja gereja itu bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum dan sesudah perayaan dan ibadah berlangsung.
Sebelum perayaan dan ibadah dimulai, mereka akan membersihkan gereja dan menyemprot setiap sudut ruangan dengan cairan disinfektan.
Mereka juga akan mengecek suhu tubuh umat yang datang ke gereja, membagikam masker kepada umat yang tidak mengenakannya, mengatur tempat duduk umat agar berjarak dan terhidar dari kerumunan.
“Mereka juga mengantar umat untuk mencuci tangan dengan sabun pada tempat yang tersedia sebelum dan setelah perayaan ibadah,” terang Pastor Dwi.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana secara khusus mengingatkan masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru untuk tidak berkerumun di tempat-tempat umum.
Baca juga: VAKSINASI Anak Usia 6 Hingga 11 Tahun di Lingga, Begini Reaksi Orang Tua Murid

Sebab, berkumpul dan berkerumunan dalam jumlah yang banyak akan berpotensi menyebarkan Covid-19 dari satu orang kepada orang lain.
“Dengan itu, setelah Natal dan Tahun Baru, kita bukan sehat melainkan malah sakit,”ucap Tjetjep.
Tjetjep juga meminta pihak gereja untuk mengatur jumlah kehadiran umat yang datang mengikuti perayaan dan ibadah pada Natal dan Tahun Baru.
Jumlah kehadiran umat diatur sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari 50 persen dari seluruhnya yang biasa hadir sebelum Covid-19 melanda.
“Kita berharap semua mengikuti anjuran pemerintah dengan tetap menjaga protokol kesehatan sehingga tidak ada klaster baru dari perayaan Natal dan Tahun Baru,” pesan Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra/Thomas Tonek Thomlimah Limahekin)