Warga Pulau Jaloh Batam Tewas Diterkam Buaya, Ini Sikap BKSDA Kepri
BKSDA Kepri tengah berkoordinasi dengan pemerintah dan polisi tentukan langkah selanjutnya pasca insiden buaya terkam warga di Pulau Jaloh Batam
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Kepulauan Riau (Kepri), mengaku telah menerima laporan tentang seorang warga Pulau Jaloh yang diterkam buaya, pada Selasa (21/12/2021).
Kepala Seksi BKSDA Wilayah Kepri, Decky Hendra Prasetya, mengatakan, lokasi sungai tempat kejadian tersebut memang merupakan ekosistem tempat buaya hidup.
Dalam hal ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah dan kepolisian untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Kalau memang membahayakan sekali, mau tidak mau buayanya akan ditangkap. Kalau statusnya lampu kuning, warga akan diimbau untuk lebih berhati-hati," jelas Decky.
Ia menjelaskan, kehadiran buaya merupakan salah satu indikator terjaganya sebuah ekosistem. Ke depannya, BKSDA akan mempelajari apakah nelayan dan buaya dapat hidup secara berdampingan dengan kehati-hatian dan langkah antisipasi tertentu.
"Itu kalau warga setuju, kalau tidak, mau nggak mau kami harus mengendalikan populasi buaya di sana," ujar Decky.
Sementara itu, Camat Bulang, Nasrun, membenarkan, seorang warganya meninggal dunia diduga karena dimakan buaya. Warga tersebut bernama Jati bin Gawang (77) yang kala itu tengah mencari kayu di sungai depan kampungnya, Pulau Jaloh, Kecamatan Bulang, pada Senin (20/12/2021) kemarin.
Baca juga: Wakil Walikota Batam Kaget Ada Buaya di Sungai Sagulung, Awasi Aktivitas Anak-Anak
Baca juga: Waspada Banjir Rob Susulan dan Buaya, BPBD Lingga Ingatkan Masyarakat Pesisir
Semalaman, pihak keluarga dan warga sekitar sempat mencari keberadaan Jati yang diketahui hilang. Mayat korban baru ditemukan pada pukul 4 subuh dalam kondisi tewas dengan tubuh terputus.
"Ini baru pertama kali terjadi, penduduk di situ juga baru tahu kalau ada buaya di sekitar situ," tambah Nasrun.
Tubuh Tinggal Separoh
Sebelumnya diberitakan, peristiwa menggegerkan terjadi di Pulau Jalo Kecamatan Bulang, Kota Batam. Seorang pria, Jati bin Gawang (77), tewas diterkam buaya, Selasa (21/12/2021).
Mayat korban ditemukan warga terdampar di bibir pantai tidak jauh dari kawasan mangrove pulau.
Lurah Pulau Jalo, Sopian membenarkan peristiwa itu.
Ia menyebutkan korban sudah dikebumikan.
“Kita turut belasungkawa ya. Saya baru saja dari lokasi pemakaman. Baru selesai kita makamkan,” ujar Sopian.
Sopian mengatakan korban meninggal akibat diterkam buaya saat menebang pohon di anak sungai, tak jauh dari rumahnya di Pulau Jaloh.
“Beliau ini merupakan Sesepuh kita, tokoh masyarakat Pulau Jaloh,” sebut Sopian.
Jati sehari-hari bekerja sebagai nelayan.
Namun, dia dan beberapa warga lainnya juga bekerja sebagai penebang pohon, sebagai kerja sampingan.
Korban diketahui keluarga pergi seorang diri mencari kayu.
Dengan membawa sampan, dia pergi sekitar 800 meter ke sungai tak jauh dari rumahnya.
"Tetapi sampai mendekati sore, korban juga belum pulang. Dari sana keluarga curiga dan mencarinya di sekitar lokasi biasa korban mencari kayu," katanya.
Setelah warga melakukan pencarian panjang, alhasil korban ditemukan terdampar tidak jauh dari lokasi korban memotong bakau.
Ia menjelaskan, saat ditemukan tubuh korban tinggal separuh badan ke atas saja. Dia menduga korban diterkam buaya saat mencari kayu.
"Beberapa waktu sebelumnya, memang warga sering cerita kalau mereka melihat buaya di sekitar sini," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/ Beres Lumbantobing)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
