Palembang Banjir, Medsos Walikota Kena Serang Netizen, Ratu Dewa Beri Penjelasan

Walikota Palembang dicecar netizen setelah banjir melanda kota di Sumatra Selatan itu.

TribunBatam.id/Istimewa via TribunSumsel.com/Linda Trisnawati
Warga di Perumahan Griya Buana Indah Kecamatan Sukarami Palembang terpaksa mengungsi lantaran rumah mereka terendam banjir, Sabtu (25/12/2021). 

TRIBUNBATAM.id - Hujan deras terjadi di Kota Palembang mulai Sabtu (25/12) dini hari.

Sejumlah rumah warga pun tergenang air karena saluran air tak mampu menampung debit air.

Sejumlah ruas jalanpun dilaporkan terendam air.

Seperti di kawasan Jalan R Sukamto, Pipa Reja, Simpang Polda, dan beberapa wilayah lainnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mencatat curah hujan pada Staklim Palembang mencapai 159.7 mm.

Meski Palembang tengah dilanda banjir.

Walikota Palembang, Harnojoyo diketahui belum juga memberikan komentar.

Baca juga: Palembang Kebanjiran, Pagar Sekolah Sampai Roboh, Gubernur Sumsel Turun Tangan

Baca juga: Malaysia Diterjang Banjir Bandang, Terjadi Sekali Dalam Satu Abad?

TribunSumsel.com melaporkan hanya Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Palembang, Ratu Dewa yang sudah memberikan komentarnya.

"Tingkat curah hujan saat ini sedang tinggi diatas 150 mm. Lalu tingkat pasang air laut juga cukup tinggi," kata Sekda Kota Palembang Ratu Dewa saat meninjau banjir di Simpang Polda, Sabtu (25/12/2021)

Menurutnya, Pemkot Palembang sudah memantau kondisi cuaca di Palembang dan berupaya semaksimal mungkin untuk menghidupkan pompa yang ada.

Selain itu, parit yang ada di kota terus dimonitor dan dibersihkan.

Ratu Dewa menyebut, kolam retensi yang ada di Palembang memang kurang.

Dari 77 kolam retensi yang dibutuhkan, saat ini kota Palembang baru memiliki 46.

Hal ini setidaknya bisa mengurangi banjir di kota Palembang.

"Di Sekip Bendung juga dipantau. Untuk debit air ini turun, tapi pelan-pelan. Dari data yang kita punya titik genangan air turun, hanya saja curah hujan yang diatas 150 mm, dari kemaren cukup tinggi dan terbilang ekstrim akhirnya banjir," katanya

Tak cukup sampai disitu, Ratu Dewa menyebut, seluruh lurah di Palembang telah diperintahkan untuk memantau daerahnya.

Hal ini dilakukan karena Dinas PUPR tidak bisa bekerja sendirian dan diperlukan sinergi.

Bahkan dari pihak Polrestabes, dan pihak terkait lainnya sudah saling berkoordinasi.

Baca juga: Enam Negara Bagian di Malaysia Diterjang Banjir Bandang, 14 Ribu Orang Mengungsi

Baca juga: Hampir 2 Bulan Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Serasa Hidup di Dalam Danau

"Berdasarkan informasi dari BMKG 1-2 hari kedepan curah hujan masih akan tinggi. Maka dari itu perlu diwaspadai dan diantisipasi agar masyarakat tetap waspada serta harapannya masyarakat bersabar," ungkapnya.

Menurutnya, untuk bantuan sudah diintruksikan ke camat agar memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

Terkait Perumahan Griya Buana Indah di Kecamatan Sukarami yang beberapa minggu ini banjir. Ratu Dewa menyebut jika didaerah tersebut terjadi penumpukkan sampah.

Namun, saat ini parit yang ada disana sudah dikeruk dan airnya sudah mulai surut.

Kedepan, ia menyebut akan mengeruk dan memperlebar parit yang ada sehingga aliran air dapat mengalir dengan normal.

"PUPR sudah berupaya memantau pompa, memantau kondisi drainase dan lain-lain, sekali lagi ini karena memang kondisi alam," katanya.

GUBERNUR Sumsel Turun Tangan

Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru ditemani Duta Literasi Provinsi Sumsel Ratu Tenny Leriva sebelumnya menyusuri titik-titik yang menjadi penyebab banjir.

Tanpa pengawalan khusus layaknya kepala daerah jika turun ke lapangan, Deru mengendarai sendiri mobil Pindad Maung yang terlihat bisa melewati banjir dengan lancar, untuk melihat langsung kondisi drainase.

Hujan deras semalaman diketahui menjadi sebab banjir di Palembang.

Banjir melanda sejumlah wilayah di Palembang, Sumatra Selatan.

Baca juga: Hampir 2 Bulan Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Serasa Hidup di Dalam Danau

Baca juga: Waspada Banjir Rob Susulan dan Buaya, BPBD Lingga Ingatkan Masyarakat Pesisir

Kejadian ini terjadi saat seluruh umat Kristiani bersuka cita menyambut Natal hari ini, Sabtu (25/12/2021).

Sejumlah lokasi mulai dari Simpang 5 Hotel Arista, Pasar 26 Ilir, Sungai Sekanak, Kambang Iwak, dan Sekip Bendung terendam air.

Ketinggian air di daerah Kemang Manis Palembang dilaporkan sepinggang orang dewasa.

Bahkan pagar SMKN 5 Palembang roboh akibat banjir ini.

Sejumlah ruang kelas juga terendam air.

Saat warga di sana mencoba menyelamatkan harta benda mereka, seekor ular piton muncul saat banjir menerjang Palembang.

Penemuan ular piton yang terekam kamera amatir warga hingga viral di medsos ditaksir memiliki panjang sekitar 4 meter.

Dalam video yang beredar, tampak ular piton sedang dievakuasi warga.

Dikutip dari TribunSumsel.com, ular piton tersebut diduga ditemukan di Jalan Kartini Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Saat meninjau banjir Palembang, Deru tak segan-segan menyapa dan berinteraksi dengan warga yang ada disekitar ruas jalan dengan kondisi basah kuyup.

Herman Deru menemui juga di beberapa wilayah yang tidak terkena dampak banjir karena intensitas hujan yang tinggi ini.

Baca juga: Banjir Rob Ancam Permukiman Karimun, Polisi Minta Warga Waspada

Baca juga: Banjir Rob Terjang 6 Kecamatan, Warga Bersiap Banjir Air Pasang Susulan

Antara lain Sungai Sekanak - Lambidaro yang sudah rampung revitalisasinya sehingga wilayah sekitarnya bebas dari banjir.

Sementara, diseputaran Rumah Sakit Hermina dan Hotel Aston terendam banjir dikarenakan pembelah jalan air dari arah Aston ke seberangnya.

"Palembang hari ini banjir luar biasa, dimana-mana banjir. Kami coba lihat ini apa penyebabnya saluran mampet kah ataukah memang dataran rendah yang tadinya rawan ditimbun," kata Deru, Sabtu (25/12/2021).

Menurut Deru, Kota Palembang 70 persennya adalah daerah rawa.

Terlebih saat ini terjadi peningkatan penduduk di Kota Palembang, dikarenakan proses urbanisasi atau kemajuan kota yang membuat masyarakat pindah ke Kota Palembang.

"Banjir yang luar biasa hari ini menjadi perhatian khusus Pemprov Sumsel. Sekaligus melihat sejauh mana penegakan Peraturan daerah penimbunan," ungkapnya.

Ia mengajak masyarakat untuk bersabar dan banyak berdoa dengan musibah yang menimpa Kota Palembang hari ini.

"Kami lihat juga sejauh mana Perda penimbunan ini ditegakkan, harus ada pembagian yang jelas antara yang ditimbun dan yang disisakan untuk daerah resapan air," ungkapan.

Baca juga: Banjir Rob Setinggi Betis Orang Dewasa Genangi Rumah Warga di Tanjungpinang

Baca juga: WARNING BMKG! Banjir Rob Diprediksi Bakal Landa Wilayah di Kepri Ini

Dalam kesempatan ini pula Deru meninjau beberapa sistem pengoperasian pompa air pengendali banjir di Kota Palembang.

Menurutnya, hal tersebut untuk memastikan pemanfaatan alat itu, sekaligus sebagai upaya antisipasi dalam menekan resiko bencana alam yang biasa terjadi di musim hujan seperti sekarang ini.

"Berharap rumah pompa yang ada di diperhatikan. Terkait banjir ini kalau tidak diperhatikan nanti bisa lebih parah lagi. Jadi harapanya semua pihak turun langsung, mulai dari Pemerintahan Kota dan Pemprov Sumsel akan memback upnya. Setelah ini solusinya adalah mengalirkan air yang di jalan, dengan memotong pembelah jalannya agar airnya mengalir," katanya.
(TribunBatam.id) (TribunSumsel.com/Linda Trisnawati/Slamet Teguh/Weny Wahyuny)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Banjir

Sumber: TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved