BERITA SINGAPURA
KISAH Penyintas Covid-19 Asal Singapura, Wanita Hamil 2 Kali Kena Corona Punya Sakit Ginjal
Singapura punya cerita tentang penyintas covid-19. Wanita 37 tahun sedang hamil saat ia dinyatakan positif covid-19 ditambah penyakit ginjal.
Keluarganya pun akhirnya memutuskan untuk memanggil ambulans dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Changi (CGH).
Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) karena dia hamil dengan kondisi medis yang mendasarinya sehingga menambah pelik kasusnya.
Baca juga: Singapura Makin Awas Covid-19 Varian Omicron, Turis 10 Negara Ini Dilarang Masuk
Baca juga: Baim Wong Bakal Terbang ke Singapura demi Dukung Timnas Indonesia di Final AFF 2021
Kadar oksigennya serendah 70 persen dan dia segera diintubasi dan dihubungkan ke mesin pernapasan ketika berada di Rumah Sakit Umum Singapura.
Untuk menyelamatkan hidupnya, dokter menghubungkannya ke mesin oksigenasi membran ekstrakorporeal (Ecmo), yang jarang digunakan pada wanita hamil.
Tim medis multidisiplin di SGH mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi Madam Khoo sehingga ia akan membutuhkan lebih sedikit dukungan oksigen untuk bertahan hidup.
Tapi kondisi Khoo memburuk dengan cepat, tidak meninggalkan alternatif yang lebih baik dari bantuan hidup Ecmo.
"Mereka terus mengatakan kepada saya bahwa itu adalah keajaiban (saya selamat) tetapi saya tidak mengerti. Baru ketika saya mendengar dokter mengatakan kepada suami saya untuk siap mental kehilangan saya, saya terkejut. Karena mengatakan hal seperti itu berarti pasti sangat serius," katanya dalam bahasa Mandarin seperti dikutip The Straits Times, Kamis (30/12/2021).
Yvonne Khoo hanya ingat ia batuk darah di ambulans saat dibawa ke SGH serta mendapat bius oleh tenaga kesehatan setempat enam hari sebelum ia berhasil melewati fase kritis itu.
Konsultan senior pada departemen pengobatan pernapasan dan perawatan kritis Rumah Sakit Umum Singapura, dr Sewa Duu Wen mengungkapkan Ecmo yang mengambil alih fungsi jantung dan paru-paru, membeli waktu yang berharga agar perawatan covid-19 dapat diterapkan pada paru-paru Yvonne Khoo untuk proses pemulihan.
Baca juga: Reaksi Media Asing Setelah Indonesia Menangi Laga Dramatis Lawan Singapura: Soroti Wasit
Baca juga: Singapura Atur Ekstra Ketat Kru Maskapai Penerbangan Tujuan Inggris Cegah Varian Omicron
Hal itu sekaligus memberi waktu bagi putra Yvonne Khoo yang belum lahir untuk berkembang di dalam rahimnya saat dia distabilkan dan dirawat.
dr Sewa yang juga direktur ICU medis SGH mengatakan, Yvonne Khoo memiliki kecenderungan infeksi covid-19 yang sangat parah karena pengobatan untuk penyakit ginjal yang mendasarinya telah melemahkan sistem kekebalannya.
Dia dilaporkan belum mendapat vaksin covid-19 sehingga menempatkannya pada risiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita hamil lainnya.
Yvonne Khoo mengatakan dia ingin divaksinasi tetapi waktunya tidak pernah tepat.
Ginekolognya telah menyarankan dia untuk menunggu sampai trimester kedua, yaitu pada bulan September, tetapi Madam Khoo dinyatakan positif sebelum dia bisa mendapatkan suntikannya.
Pada bulan Oktober, dia melakukan tes darah untuk memeriksa apakah dia memiliki antibodi dari infeksi sebelumnya, tetapi sambil menunggu hasilnya, dia dinyatakan positif Covid-19 lagi.
Baca juga: Pengadilan Singapura Vonis Penjara Seorang Pria, Akhir Drama Pasangan Sejenis
Baca juga: Singapura Diserang Varian Omicron, Tangguhkan Sementara Tiket Transportasi Skema VTL