BERITA CHINA
China Saingi Amerika Serikat, Bagikan Potret Planet Mars dari Misi Tianwen-1
China terus bersaing dengan Amerika Serikat soal kemajuan teknologi. Adu kuat teknologi luar angkasa salah satunya.
Sementara itu, misi Tianwen merupakan sejarah baru bagi program luar angkasa China.
Badan antariksa China mengatakan pengorbit Tiawen-1 dan penjelajah Zhu Rong masih dalam kondisi baik.
Menurut kepala perancang misi Tianwen-1, Zhang Rongqiao, saat ini China sedang mengerjakan misi lainnya.
Kemungkinan besar akan dinamai dengan misi Tianwen-2, dan dimanfaatkan untuk mengumpulkan sampel batuan dari planet merah dan mengembalikannya ke Bumi di tahun 2030 mendatang.
PROYEK Matahari Buatan China
Tidak hanya fokus pada misi Tianwen-1 yang sukses mendokumentasikan planet Mars serta mendaratkan pesawat luar angkasanya.
China sebelumnya juga mencatatkan rekor baru pada proyek 'Matahari' buatannya pada akhir tahun 2021.
Proyek dengan nama Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) ini dilaporkan menyala lebih lama pertama kali pada pekan lalu waktu setempat.
Dilansir dari CGTN, Jumat (31/12/2021) saat ini matahari artifisial itu diklaim mampu menyala selama 1.056 detik atau sekitar 17 menit pada suhu plasma tinggi.
EAST adalah reaktor fusi nuklir yang disebut-sebut akan menjadi sumber energi di masa depan.
Baca juga: China Makin Berani Klaim Laut Natuna Utara, Indonesia Gandeng Amerika Serikat
Baca juga: China, Singapura dan Malaysia Pasar Utama, Ekspor Pertanian Sumbang Rp 1,4 Triliun
Matahari buatan ini memanfaatkan medan magnet untuk bisa menghasilkan plasma panas dari fusi nuklir.
Apa yang dibuat China sebelumnya disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Putin mengungkap jika China sedang mengembangkan senjata berteknologi canggih.
Rusia bahkan menjalin kerja sama dengan China salah satunya pada bidang keamanan.
Putin menyebut angkatan bersenjata China sebagian besar dilengkapi dengan sistem persenjataan paling canggih.