Penemu Mayat Remaja Korban Lakalantas Nagreg di Sungai Sedayu, 'Sudah Sering'
Warga penemu mayat remaja korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang dibuang ke sungai menceritakan detik-detik ia memilukan itu.
TRIBUNBATAM.id - Penemuan mayat Handi Harisaputra (18) dan Salsabila (13), remaja korban kecelakaan lalu lintas yang dibuang di Sungai Sedayu, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (11/12/2021) masih menjadi perhatian publik.
Tiga oknum TNI diketahui menjadi pelaku kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan raya Nagreg, Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Di antara penemuan mayat itu, sosok tertuju ke Tirwan Sumanto.
Pria 63 tahun warga Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas ini yang menemukan mayat di Sungai Sedayu.
Terakhir, yang dia temukan adalah mayat Handi Harisaputra (18), korban kecelakaan di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung.
Sementara, korban lain, Salsabila (13), ditemukan di muara Sungai Serayu di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Baca juga: 17 Pemotor Tewas Akibat Lakalantas, Ini 2 Titik Jalan Rawan Kecelakaan di Tanjungpinang
Baca juga: 110 Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Kepri Sepanjang 2021
Dilansir TribunBayumas.com, bukan kali ini saja Tirwan Sumanto menemukan mayat.
"Saya sering menemukan dan menjumpai mayat, bahkan kalau dihitung, bisa puluhan sejak dulu. Terakhir, kemarin, saya bersama Babinsa dan pekerja lain menengok katanya ada mayat pria. Kondisinya, waktu itu, di pinggir sungai, tersangkut pohon pisang dan sampah-sampah," terangnya saat ditemui, Selasa (21/12/2021).
Jarak rumahnya dengan Sungai Serayu memang cukup dekat, sekitar 100 meter dari bibir sungai.
Ia mengatakan, mayat pemuda itu kemudian dibawa ke RS Margono dan diautopsi selama tiga hari.
Namun, tidak ada yang mengetahui identitas pemuda itu hingga akhirnya dikembalikan ke desa.
"Karena tidak ada yang mengetahui, akhirnya dikembalikan ke desa dan dimakamkan di desa," jelasnya.
Awalnya, Tirwan dan warga tak mengetahui jika pemuda tersebut korban kecelakaan di Nagreg.
Mereka menganggap, penemuan mayat tersebut sebagai hal biasa.
Beberapa mayat yang ditemukan tanpa identitas juga dimakamkan di pemakaman desa setempat.