Penemu Mayat Remaja Korban Lakalantas Nagreg di Sungai Sedayu, 'Sudah Sering'
Warga penemu mayat remaja korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang dibuang ke sungai menceritakan detik-detik ia memilukan itu.
Sungai tempat keduanya dibuang memang menjadi tempat penambangan pasir.
Detik-detik pembuangan jenazah Handi dan Salsabila ke Sungai Tajum ini tergambar dalam rekonstruksi kedua, Senin (3/1/2022).
Rekonstruksi pertama dilakukan di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat di pagi hari.
Sementara rekonstruksi kedua dilakukan di atas Jembatan Sungai Tajum, di Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Jawa Tengah.
Sungai Tajum merupakan anak aliran Sungai Serayu tempat jasad sejoli ini ditemukan.
Jembatan itu berdiri di atas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap.
Jarak antara lokasi rekonstruksi pertama dengan lokasi rekonstruksi kedua sekitar 6 jam perjalanan darat.
Reka adegan di lokasi kedua ini memakan waktu sekitar 20 menit. Mulai pukul 14.06 hingga pukul 14.26 WIB.
Sama seperti di lokasi rekonstruksi pertama, rekonstruksi di Jembatan Sungai Tajum ini juga dijaga ketat aparat gabungan dari PM dan polisi.
Warga hanya bisa melihat dari jarak jauh.
Baca juga: Jasa Raharja Kepri Wilayah Bintan Serahkan Santunan Korban Kecelakaan Lalu Lintas
Baca juga: Remaja Hendak Beli Air Galon jadi Korban Lakalantas hingga Meregang Nyawa
Dalam reka adegan itu terungkap tiga prajurit TNI AD datang dari arah selatan (Cilacap) menggunakan mobil pengganti Isuzu Panther warna hitam dengan nopol B 300 Q.
Sampai di tengah jembatan, ketiganya lantas berhenti.
Korban Salsabila lalu dibuang dari sisi barat jembatan dengan posisi kepala terlebih dahulu.
Sementara Handi dibuang di titik yang sama, namun dengan posisi kaki terlebih dahulu atau dalam posisi terjun.
Petaka yang menimpa Handi dan Salsabila bermula saat kedua korban tertabrak mobil yang ditumpangi Kolonel Priyanto dan kawan-kawan, 8 Desember tahun lalu di Nagreg.