Tim SAR Gabungan Perluas Lokasi Pencarian Nelayan Hilang di Karimun

Kasat Polairud Polres Karimun AKP Binsar Samosir bilang, pencarian nelayan hilang diperluas mempertimbangkan arus laut

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Tim gabungan Satpolairud dan SAR dibantu warga memperluas titik pencarian hilangnya seorang nelayan di Karimun, pada Jumat (7/1/2022) 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Tim Search and Rescue (SAR) dan Satpolairud Polres Karimun bersama Basarnas, dan masyarakat masih mencari Ardi (41), nelayan Karimun yang hilang di laut pada Kamis (6/1/2021) lalu.

Lokasi pencarian terhadap nelayan Desa Sanglar Pulau Timun Kecamatan Durai itu pun diperluas.

Sebelumnya, sampan yang digunakan Ardi dihantam ombak di perairan Seranggom, Pulau Timun Desa Sanglar hingga terbalik.

Saat itu rekan Ardi berhasil menyelamatkan diri ke darat, sedangkan Ardi tidak. Dia hilang.

Kasat Polairud Polres Karimun AKP Binsar Samosir mengatakan, pencarian terhadap Ardi diperluas hingga ke perairan Kecamatan Durai.

"Sampai hari ini masih belum ditemukan. Saat ini Tim SAR Gabungan sedang melakukan koordinasi untuk memperluas titik pencarian terhadap korban," ucap AKP Binsar Samosir, Jumat (7/1/2022).

Dalam upaya pencarian, tim SAR Gabungan tersebut menggunakan satu kapal dari Satpolairud Polres Karimun, satu Kapal milik Ditpolairud Polres Karimun, satu kapal dari Bansarnas Karimun dan sejumlah kapal dari nelayan setempat.

AKP Binsar Samosir menambahkan, perluasan lokasi pencarian korban tersebut mempertimbangkan arus laut.

Baca juga: KISAH Nelayan di Natuna Banting Setir Jadi Kuli Bangunan Gegara Tak Bisa Melaut

Baca juga: Perahu Terbalik Dihantam Ombak di Laut Karimun, Satu Nelayan Hilang

Dimana dengan arus yang cukup kuat, berkemungkinan nelayan yang menjadi korban tersebut terbawa arus.

"Kami masih terus berusaha, semoga mendapatkan kabar baik," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Hanim, rekan Ardi mengatakan, keduanya pergi melaut sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (5/1/2022) menggunakan kapal atau sampan seperti biasa.

Mereka rencananya akan mencari ikan, gurita dan menombak udang.

Namun saat di tengah laut, dan hasil melaut belum sempat terkumpul, tiba-tiba sampan yang mereka gunakan terbalik hingga karam saat cuaca sedang buruk.

Waktu itu Hanim berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang hingga ke darat. Sementara Ardi, tidak mampu berenang jauh.

"Ardi sempat ikut berenang menuju darat, tapi kembali lagi menuju sampan sambil berpegangan menunggu bantuan datang," ucap Hanim.

Ia melanjutkan, Ardi tak mampu berenang jauh karena mempunyai penyakit asma.

Setibanya di darat, Hanim bertemu seorang nelayan Pulau Kas bernama Marjin yang baru pulang menjaring ikan.

Hanim pun meminta bantuan Marjin mencari rekannya Ardi.

"Kami mencari bantuan dari masyarkaat nelayan Pulau Sanglar bersama nelayan Pulau Kas, untuk mencari korban ke titik perairan karamnya sampan yang kami gunakan untuk melaut. Tapi sampai saat ini Ardi belum juga ditemukan," terangnya.

Tim penyelamat dari Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Durai juga bergerak mencari korban. Satu unit kapal dari Polsek Moro serta delapan kapal milik nelayan Pulau Sanglar dan Pulau Kas dikerahkan.

Namun upaya pencarian yang dilakukan belum menemukan hasil. Korban Ardi masih belum ditemukan hingga sore ini.

Kasat Polairud Polres Karimun AKP Binsar Samosir mengatakan, pihaknya masih melakukan upaya pencarian terhadap korban.

"Kami masih menyisir perairan di sekitar tempat kejadian," pungkasnya. (Tribunbatam.id/YeniHartati)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved